Bunuh jutaan pecandu narkoba, Duterte samakan dirinya dengan Hitler
Duterte menyebut, jika Hitler membunuh tiga juta orang Yahudi, maka dia juga akan membunuh tiga juta pecandu dan pengedar narkoba di negaranya. Pernyataannya ini menjadi sangat fenomenal di negaranya.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyamakan dirinya dengan Adolf Hitler. Duterte menyebutkan dirinya dan Hitler sama-sama membunuh jutaan orang.
"Hitler membunuh tiga juta orang Yahudi. Sekarang, ada tiga juta pecandu narkoba, dan saya senang untuk membantai mereka," katanya kepada reporter seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (30/9).
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Bagaimana cara elang Filipina berburu monyet? Untuk berhasil mengejar monyet, dibutuhkan kerja sama antara sepasang elang Filipina. Salah satu elang akan mengalihkan perhatian kera sementara elang yang lain akan menyergap dari atas dan menangkap kera tersebut.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
"Kamu tahu korban saya, saya lebih senang menyebutkan semua pelaku kriminal, untuk menghabisi mereka yang menjadi masalah di negara saya dan menyelamatkan generasi selanjutnya dari hal-hal buruk," lanjut dia.
Pernyataan Duterte ini diucapkan sebagai respon atas kritik perang narkoba yang dilakukannya di Filipina, disamakan dengan pembantaian Yahudi yang dilakukan Hitler.
Sejak Duterte menjabat sebagai presiden akhir Juni 2016, lebih dari 3.300 warga Filipina dibunuh. Sebagian dari mereka dibunuh oleh polisi saat melakukan operasi narkoba tengah malam, sementara sisanya dibunuh oleh 'ninja'.
Para korban ini terdiri dari pengedar dan pecandu narkoba.
Meski sudah dicecar berbagai kritikan mengenai pembunuhan tanpa peradilan, Duterte terus saja melakukan perang narkoba. Kritikan atas perang narkoba ini datang dari berbagai negara dan organisasi internasional, seperti Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Uni Eropa.
Duterte menjawab berbagai kritikan tersebut dengan pernyataan yang keras. Kepada Presiden AS, Barack Obama, mantan Wali Kota Davao ini pernah menyebut, Obama brengsek. Dia juga mencecar Obama dengan berbagai gambar kekerasan di Negeri Paman Sam yang juga dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).
Sementara itu, dia juga menuding Uni Eropa membunuh para pengungsi perlahan-lahan dengan menutup pintu mereka.
"Kalian menutup pintu. Saat ini masuk musim dingin. Mereka adalah imigran yang lari dari masalah di Timur Tengah. Kalian membawa mereka ke nerakan dan kalian permasalahkan saya yang membunuh sekitar 1000, 2000 atau 3000? katanya.
Saat menyamai dirinya dengan Hitler, pria 71 tahun ini mengatakan dia akan 'menyelesaikan' masalah di negaranya dan akan 'menjaga' negaranya dari barang haram tersebut.
Baca juga:
Duterte acungkan jari tengah kepada Uni Eropa
Di PBB, Filipina minta dunia tak ganggu soal perang narkoba Duterte
Kewalahan memerangi narkoba, Duterte minta tambah waktu 6 bulan lagi
Cerita pengakuan pembunuh bayaran Duterte habisi pelaku kriminal
Duterte pernah tembak mati pejabat kehakiman dengan senapan Uzi