Cerita di balik foto-foto viral ini bikin hati terenyuh
Kata orang, sebuah foto mengandung seribu kata.
Kata orang, sebuah foto mengandung seribu kata. Bukan hanya foto itu yang membuat orang terpana atau tertegun memandang sebuah foto, namun cerita di balik foto itu juga pasti membuat penasaran.
Para fotografer dikenal mempunya mata yang berbeda dengan orang biasa. Dalam arti, mereka mampu melihat suatu objek dengan cara yang berbeda dari orang biasa. Karena itulah fotografer menjepretkan kameranya dan hasilnya bisa menarik perhatian orang biasa.
-
Apa yang menjadi keunggulan Jakarta sebagai destinasi wisata? Pulau ini merupakan rumah bagi ibu kota negara yang besar, yang memiliki semua fasilitas yang dapat Anda bayangkan, dengan harga yang murah.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Kota Tua Jakarta? Kota Tua adalah harta karun sejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mengunjungi ibu kota.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang menjadi polutan utama di udara Jakarta saat ini? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Lima foto berikut ini menyebar dengan cepat di dunia maya alias viral lantaran cerita unik yang ada di baliknya. Apa saja foto-foto itu? Simak kisahnya berikut ini.
Jualan pulpen di jalanan, pengungsi Palestina dapat donasi Rp 1 miliar
Wartawan asal Islandia, Gissur Simonarson yang sedang meliput di Ibu Kota Beirut, Libanon, terenyuh melihat pemandangan yang dia lihat pada 26 Agustus lalu. Di salah satu jalanan, dia tak sengaja berpapasan dengan seorang bapak menggendong gadis kecil menjajakan bolpoin.
Gissur lantas memburu lelaki itu. Setelah berkenalan, ternyata namanya adalah Abdu. Sedangkan anak yang digendongnya adalah putri kandungnya, bernama Reem. Mereka pengungsi Palestina yang sudah lama tinggal di Kamp Yarmouk, Suriah, tapi terpaksa kabur ke Libanon setelah penampungan mereka diserbu ISIS.
Gissur berusaha membantu ayah dan anak itu, dengan membuka akun donasi melalui situs indiegogo.com. Proyek ini diberi nama 'Mari Kita Bantu Abdul dan Reem Menata Hidupnya Kembali'.
Tak dinyana, postingan yang diunggah pada 28 Agustus itu segera viral di dunia maya. Buzzfeed melaporkan, Sabtu (29/8), dalam sehari saja ajakan donasi Gissur telah disebarkan lebih dari 3.500 netizen seluruh dunia.
Bahkan, hingga berita ini dilansir, total sumbangan untuk Abdul dan putrinya melampaui USD 129.883 (setara Rp 1,8 miliar) hasil urunan dua ribu orang lintas negara. Uang yang terkumpul jauh dari harapan awal Gissur yang cuma menargetkan USD 5.000.
Abdul yang dihubungi wartawan internasional menangis setelah tahu dirinya dibantu ribuan orang dari seluruh dunia. "Saya terkejut saat tahu cerita saya dan putri saya diketahui orang dari mancanegara," ungkapnya sambil menangis.
"Saya hanya bisa berterima kasih pada Tuhan dan orang-orang yang bisa membantu," imbuh Abdul.
Abdul awalnya ingin berangkat ke Mesir bersama istri dan kedua anaknya setelah situasi Suriah tidak kondusif. Di tengah jalan, sang istri memutuskan kembali ke kampung halaman.
Karena terlanjur sampai di Beirut, Abdul bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Termasuk menjual bolpoin di jalanan yang dia lakukan sambil lalu.
Gissur serta beberapa kolega wartawan asing yang berhasil mengumpulkan donasi ikut bergembira. Saat ditanya akan diapakan uang sebanyak itu, Abdul mengaku ingin membuka usaha.
Dia terpikir akan memulai usaha berjualan coklat di Ibu Kota Libanon untuk sementara waktu. Impiannya adalah mengirimkan Reem dan Abdelilah, putranya, sekolah di Eropa.
"Biar bagaimana, cita-cita saya tetap kembali ke Suriah. Pulang ke kampung halaman," kata Abdul.
Foto bocah sedang belajar di bawah lampu McD bikin haru netizen
Seorang mahasiswa kedokteran di Filipina bikin haru netizen. Pasalnya Joyce Torrefrace, nama mahasiswa tersebut, memotret seorang anak laki-laki yang duduk di bawah sinar lampu logo restoran cepat saji McDonald, demi menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolahnya.
Dilansir dari koran Daily Mail, Kamis (9/7), bocah itu bernama Daniel Cabrera. Daniel berasal dari keluarga miskin, dan hanya tinggal dengan ibu serta adiknya di sebuah gubuk reot tanpa penerangan sedikit pun. Ayahnya sudah meninggal ketika mendekam di penjara.
Daniel kini berusia sembilan tahun dan sementara mengenyam pendidikan di bangku kelas tiga Sekolah Dasar di Kota Mandaue, Filipina. Bocah ini tidak menikmati masa kecilnya seperti anak-anak lain seusianya dengan bermain bola, melainkan dengan tekun belajar.
"Saya tidak menduga jika foto tersebut dapat berdampak besar, saya sangat berterimakasih bagi semua yang sudah menyebarkannya, semoga kita semua dapat membantu Daniel dalam meraih impiannya," tulis Joyce dalam akun sosial media Facebook miliknya.
Tak hanya Joyce yang pernah bertemu dengan bocah laki-laki tersebut. Giomen Probert Ladra Alayon juga pernah bertemu anak malang tersebut.
Giomen bercerita bagaimana Daniel membuat dirinya berpikir untuk tidak menghambur-hamburkan uang demi kenikmatan sesaat.
"Rajinnya Daniel membuat pertanyaan kepada diri kita, bocah dengan keterbatasan tempat belajar seperti Daniel saja bisa, mengapa kita harus mengeluarkan uang berlebih? hanya untuk belajar di sebuah resto eksklusif dengan memesan secangkir kopi yang tidak murah," tulisnya dalam laman akun sosial media tersebut.
Lantaran foto-foto tersebut, netizen Filipina merasa terenyuh. Mereka yang tersentuh dengan kisah haru Daniel menggalang dana demi pendidikan bocah tersebut.
"Target kami sekitar Rp 12 juta, namun baru terkumpul Rp 6,7 juta. Dana ini diharapkan dapat membantu pendidikannya, dan semoga dia peroleh tempat yang layak untuk belajar," ujar salah seorang netizen.
Mayat bocah pengungsi di pantai Turki bikin Eropa menangis
Potret menggemaskan yang terbujur kaku di pinggir pantai Turki ini amat mengenaskan. Dua balita asal Suriah tersebut awalnya hendak mengikuti orang tua mereka hijrah ke Eropa.
Galip (5) dan Aylan (3) merupakan turunan Kurdi. Keduanya ikut bersama ibu dan saudaranya.
Kekerasan yang mereka alami di Suriah membuat mereka tidak tahan hidup di negara tersebut. Keluarga ini akhirnya memutuskan untuk pindah ke Eropa.
Sayangnya, ketika tiba di Turki, kapal nelayan yang mereka tumpangi tenggelam.
"Kapal itu berisi 13 penumpang, dan tenggelam di perairan Turki," ujar otoritas keamanan pantai Turki, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (3/9).
Ketika ditemukan Aylan mengenakan kaos berwarna merah dan celana biru. Dia ditemukan di pinggir pantai tanpa pelampung. Sementara itu, kakaknya Galip ditemukan di bagian lain pantai itu.
Foto mayat bocah itu beredar luas di media sosial dan menimbulkan perdebatan soal bagaimana Eropa menangani para imigran.
Model cantik ini dihujat lantaran foto iklan klinik kecantikan
Sekilas foto itu terlihat seperti keluarga biasa. Ayah, ibu, dan tiga anak mereka, dua laki-laki dan satu perempuan. Namun jika diperhatikan terlihat keanehan. Sang ayah dan ibu memiliki wajah yang luar biasa tampan dan cantik bak model. Tapi ketiga anak mereka terlihat jelek dan sama sekali tidak mirip kedua orangtuanya. Foto itu sempat beredar luas di Internet.
Model cantik asal Taiwan, Heidi Yeh, yang wajahnya sudah muncul di berbagai produk dan video musik, tampil dalam foto itu sebagai sang ibu. Kini dia mengaku, sejak menjadi model di foto keluarga itu hidupnya sekarang dalam kesengsaraan bak neraka.
Dalam jumpa pers di Taipei kemarin, sambil tersedu sedan, dia mengatakan kehilangan banyak pekerjaan di Taiwan dan di luar negeri akibat foto itu.
Dia menuturkan dikontrak oleh agensi model J. Walter Thompson (JWT) untuk sebuah foto iklan klinik kecantikan. Menurut kontrak, foto itu hanya akan digunakan di media cetak. Tapi tak lama kemudian klinik kosmetik lain memakai foto itu dan berkampanye di Internet sehingga foto itu menyebar luas (viral).
Tabloid Heilongjiang menerbitkan cerita pria dalam foto itu menuntut istrinya karena ketiga anak mereka terlahir jelek. Sejak itu karirnya hancur karena cerita bohong yang dibuat dari foto itu, seperti dilansir dari laman Shanghaiist, Jumat (9/10).
Akibat kesalahpahaman ini, Yeh mengalami kerugian materi hingga 4 juta (New Taiwan Dollar) NTD atau setara dengan Rp 1,6 miliar. Tidak hanya itu, dia juga dituduh melakukan kebohongan publik terkait pernikahan dan operasi plastiknya. Kini Yeh tengah menggugat agensi model JWT dan meminta kompensasi dari klinik senilai 5 juta NTD atau setara Rp 2,1 miliar.
Pasangan ini tertangkap kamera sedang berciuman di tengah kerusuhan
Di tengah kerusuhan dengan polisi antihuru-hara berada di sekitar, pasangan itu tertangkap kamera sedang berciuman mesra sambil berbaring di jalanan.
Foto itu mendadak terkenal ke seluruh dunia pada 2011 lalu.
Ceritanya begini.
Ribuan pendukung tim hoki es di Kota Vancouver, Kanada, mengamuk di jalanan setelah tim jagoan mereka kalah dalam pertandingan final.
Polisi antihuru-hara dikerahkan buat meredam massa. Pada saat itulah fotografer Richard Lam menjepretkan kamera saat melihat pasangan itu tengah berciuman sambil berbaring di jalanan.
Di kemudian hari diketahui mereka adalah Scott Jones asal Perth, Australia dan pacarnya Alexandra Thomas asal Kanada.
Keduanya terjebak di tengah kerusuhan dan Alexandra terjatuh akibat dihantam polisi. Pacarnya kemudian memberinya sebuah ciuman buat menenangkannya.
"Kami terjatuh dan saya berusaha membuat dia tenang karena dia terlihat sangat ketakutan," ujar Scott sewaktu diwawancara ABC News Juni 2011.