Denmark Dituding Bantu Amerika Memata-matai Angela Merkel & Pejabat Eropa Lain
Dinas rahasia Denmark membantu Amerika Serikat memata-matai para politikus Eropa termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel dari 2012 sampai 2014.
Dinas rahasia Denmark membantu Amerika Serikat memata-matai para politikus Eropa termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel dari 2012 sampai 2014, seperti dilaporkan media Denmark.
Dinas Intelijen Pertahanan (FE) bekerja sama dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengumpulkan informasi, menurut Danmarks Radio.
-
Bagaimana keamanan komunikasi Angela Merkel? Menggunakan Blackberry Q10 yang dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan untuk melindungi dari penyadapan.
-
Di mana Angela Merkel berada dalam daftar pejabat dengan gaji tertinggi? Angela Merkel berada di urutan kelima gaji tahunan sebesar USD369.727 atau Rp5,5 miliar.
-
Bagaimana Angela menyanggul rambutnya di Istana Berkebaya? Rambut Angela disanggul modern minimalis Dengan sentuhan tusuk konde berwarna emas, sementara bagian depan rambut dijaga terbagi menjadi dua bagian.
-
Apa yang ditemukan dalam makam Ratu Merneith? Selain anggur kuno, tim arkeologi gabungan juga menemukan sejumlah furnitur yang digunakan untuk pemakaman.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi mualaf? Mengikuti perjalanan panjangnya sebagai mualaf sejak tahun 2008, hingga menjalani hukuman selama 10 tahun di balik jeruji besi, Angelina Sondakh telah menempuh perjalanan hijrah yang mengesankan.
-
Kapan Angelica Manopo merilis buku? Nah, di tahun 2020, dia ngelepasin buku keren banget berjudul Terific Two.
Intelijen dituduh mengumpulkan informasi pejabat lainnya dari Jerman, Prancis, Swedia, dan Norwegia.
Tuduhan yang sama muncul pada 2013. Kemudian, informasi rahasia dibocorkan Edward Snowden yang diduga melakukan penyadapan telepon kanselir Jerman oleh NSA. Ketika tuduhan itu dilontarkan, Gedung Putih tidak memberikan bantahan langsung tapi mengatakan telepon Angela Merkel tidak disadap saat itu dan juga di masa yang akan datang.
Jerman adalah sekutu dekat AS.
Dilansir BBC, Senin (31/5), Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dan juru bicara Angela Merkel mengatakan mereka tidak mengetahui keterlibatan Denmark sampai munculnya laporan Danmarks Radio, yang dibagi sejumlah media Eropa lainnya pada akhir pekan kemarin.
NSA disebut memiliki akses SMS dan percakapan telepon sejumlah tokoh penting dengan menyadapnya ke kabel internet Denmark bekerja sama dengan FE.
Dalam laporan yang diberi kode “Operasi Dunhammer” itu, disebutkan NSA memperoleh data mengunakan nomor telepon politikus sebagai parameter pencarian.
Danmarks Radio mewawancari sembilan sumber, semuanya disebut memiliki akses ke informasi rahasia yang dimiliki FE.
Selain Angela Merkel, yang menjadi target adalah Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan pemimpin posisi saat itu, Peer Steinbruck.
“Secara politis saya memandang ini sebuah skandal,” kata Steinbruck kepada media Jerman.
Menteri Pertahanan Denmark, Trine Bramsen, yang dilaporkan sebelumnya menginformasikan spionase tersebut, mengatakan kepada Danmarks Radio bahwa penyadapan kabel sistematis sekutu terdekat tidak dapat diterima.
Baik FE maupun NSA belum mengomentari laporan terbaru ini.
Menyusul laporan baru ini, Edward Snowden menuding Presiden AS Joe Biden terlibat dalam skandal in. Biden merupakan Wakil Presiden AS saat penyadapan terjadi.
Baca juga:
Angela Markel & Emmanuel Macron Minta Penjelasan AS & Denmark Soal Laporan Mata-Mata
Angela Markel & Emmanuel Macron Minta Penjelasan AS & Denmark Soal Laporan Mata-Mata
Sejumlah Pemimpin Dunia Sekutu Dekat AS Ucapkan Selamat Pada Joe Biden
Prancis dan Jerman Tawarkan Pengobatan Untuk Tokoh Oposisi Rusia yang Diduga Diracun
Ternyata, Presiden Wanita Miliki Respons Terbaik Tangani Virus Corona