Dituding danai kelompok Rohingya, mantan anggota parlemen ditangkap
Mantan anggota parlemen Rohingya, Aung Zaw Win ditangkap di Myanmar atas tudingan mendanai kelompok Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA). ARSA dinilai pemerintah sebagai kelompok militan yang menyerang pasukan pemerintah di Negara Bagian Rakhine.
Mantan anggota parlemen Rohingya, Aung Zaw Win ditangkap di Myanmar atas tudingan mendanai kelompok Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA). ARSA dinilai pemerintah sebagai kelompok militan yang menyerang pasukan pemerintah di Negara Bagian Rakhine.
Aung Zaw Win yang merupakan seorang taipan properti dan juga mantan anggota parlemen dari Partai Uni Solidaritas dan Pengembangan ditangkap di bandara Yangon pada Rabu pekan lalu. Dia ditahan di kantor polisi Mingaladon sejak itu namun belum diinterogasi oleh polisi.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Penangkapan Aung Zaw Win dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya dia merupakan orang yang memiliki hubungan dekat dengan militer dan menjalani kerja sama dengan beberapa jenderal untuk membangun kerajaan propertinya.
Banyak pihak merasa khawatir akan adanya tindakan keras dari pasukan pemerintah terhadap komunitas Rohingya sekarang berada di luar Negara Bagian Rakhine.
"Pemerintah dan militer mengirimkan sinyal kepada semua warga Rohingya yang tinggal dan bekerja di Yangon bahwa kini mereka harus merasakan ancaman baru. Mereka ingin menghancurkan seluruh komunitas Rohingya, tidak hanya di Rakhine saja," kata aktivis Rohingya Nay San Lwin, dikutip dari laman Asia Correspondent, Senin (5/3).
Seperti diketahui, Aung Zaw Win merupakan anggota parlemen Maungdaw di Rakhine hingga 2015. Selama masa jabatan, dia mendukung usulan agar komunitas Rohingya menerima identitas orang Bengali. Bengali merupakan etnis yang bukan penduduk asli Myanmar melainkan imigran dari Bangladesh.
Baca juga:
Dalih Myanmar ogah tarik 200 pasukan di perbatasan Bangladesh
Kunjungi pengungsi Rohingya, peraih Nobel Perdamaian desak Suu Kyi mengundurkan diri
Menengok pulau terpencil rawan banjir yang akan ditempati muslim Rohingya
Desa warga Rohingya dibuldoser hingga rata dengan tanah
Suara keras AS kepada Myanmar soal penindasan terhadap Rohingya