Dituduh mata-mata, pembocor dokumen Panama Paper angkat bicara
Si pembocor menyebut dirinya John Doe, dan menyerukan masyarakat dunia untuk melawan ketidakadilan pajak ini.
Media Jerman Sueddeutsche Zeitung melaporkan curhatan pembocor dokumen Panama Papers. John Doe, begitu sang pembocor menyebut dirinya mengatakan motifnya membocorkan jutaan dokumen milik firma hukum Mosack Fonseca karena dalam dokumen tersebut ada ketidakadilan yang besar.
Reuters, Jumat (6/5) mengutip laporan SZ, menyebutkan John Doe menulis sebuah manifesto sepanjang 1.800 kata. Dalam tulisan di SZ, John menyerukan pembaca untuk bertindak melawan ketidakadilan tersebut.
-
Apa yang dilakukan agen Mossad di Jakarta? Berkedok misi dagang, berbagai operasi intelijen dijalankan Israel dari Jakarta. Sejumlah hubungan kerja sama pernah dilakukan oleh militer dan intelijen Indonesia dengan Dinas Rahasia israel, Mossad. Bahkan Mossad pernah memiliki sebuah kantor di Jakarta yang disamarkan dengan 'misi perdagangan' agar orang-orang tidak curiga.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Sang pembocor memuji sejumlah pembocor lain yang berani mengungkapkan berbagai dokumen rahasia, termasuk Edward Snowden, yang membocorkan program intelijen Badan Keamanan Nasional AS, NSA.
"Untuk keberhasilannya mengungkap tentang Badan Keamanan Nasional, dia layak disambut sebagai pahlawan dan diganjar penghargaan, bukan pengasingan," tulis sang pembocor, dikutip dari Reuters.
John Doe juga mengatakan bersedia untuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum. Hal ini terkait dengan upaya pengungkapan investasi tersembunyi lewat perusahaan offshore yang memang rentan akan praktik penggelapan pajak.
Dia juga meminta Komisi Eropa, Inggris dan Amerika Serikat serta negara lain untuk memberikan perlindungan bagi para peretas seperti dirinya. Menurut dia, hal yang dia lakukan ini sangat berbahaya, apalagi isu yang diungkapkan sangat sensitif.
"Para pembocor yang mengekspos kesalahan, tidak perlu dipertanyakan, apakah merupakan orang dalam atau orang luar, dan layak mendapat kekebalan dari pemerintah, titik," katanya.
John Doe, yang membocorkan dokumen internal yang terenkripsi milik Mosack Fonseca kepada SZ tahun lalu, membantah tuduhan bahwa dia merupakan mata-mata.
Sang pembocor juga mengungkapkan bahwa dia sebelumnya sudah menawarkan bocoran dokumen ini ke sejumlah media besar, namun mereka memilih tidak menindak lanjuti temuan ini.
"Dampak kolektif dari kegagalan ini menggerus standar etika, akhirnya mengarah ke sistem baru yang masih kita sebut Kapitalisme, padahal sama saja dengan perbudakan ekonomi," ujarnya.
Sang pembocor itu mengakhiri manifestonya dengan mengatakan "penyimpanan digital tak terbatas dan murah, serta koneksi internet yang cepat" harus membantu mendigitalkan revolusi melawan ketimpangan pendapatan.
Sejak Minggu (3/4) malam, Internet diramaikan oleh membanjirnya data-data pencucian uang dan pengemplangan pajak oleh pesohor maupun kepala negara dari pelbagai negara. Data-data ini dijuluki Panama Papers. Jumlah data yang dibocorkan mencapai 11,5 juta dokumen, setara 2,6 terrabita. Wujudnya surat elektronik, bukti transaksi, rekaman percakapan, foto, pdf, maupun berbagai jenis dokumen lainnya dari kurun 1977 hingga 2015.
Mossack Fonseca, perusahaan yang dibobol datanya, merupakan firma hukum di Panama yang selama ini membantu banyak tokoh dan korporasi memindahkan hartanya ke wilayah bebas pajak (offshore).
(mdk/ard)