Donald Trump Ancam Naikkan Tarif Jika Presiden China Tak Menemuinya di G20
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif ekspor barang China ke AS menjadi USD 300 miliar jika Presiden China, Xi Jinping tak menemuinya pada pertemuan G20 di Jepang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif ekspor barang China ke AS menjadi USD 300 miliar jika Presiden China, Xi Jinping tak menemuinya pada pertemuan G20 di Jepang.
Belum ada indikasi publik Xi Jinping akan menghindari Trump pada pertemuan puncak para pemimpin dunia di Osaka pada 28-29 Juni tersebut, di mana kedua pemimpin ini diperkirakan akan membahas perang dagang yang berkecamuk di antara kedua negara.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Bagaimana keadaan Donald Trump setelah insiden penembakan? Secret Service kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "selamat", meski terkena tembakan.
"Saya pikir dia akan datang dan saya berpikir kami dijadwalkan untuk bertemu. Menurut saya dia akan datang," kata Trump dalam sebuah wawancara melalui telepon dengan CNBC Senin, dilansir dari CNN, Rabu (12/6).
"Saya akan terkejut jika dia tak datang. Makanya menurut saya dia datang. Saya belum mendengar dia tak akan datang. Kami berharap bertemu dan jika tidak, tak apa dan jika bertemu itu juga bagus," lanjut Trump.
Tapi saat ditanya jika dirinya gagal bertemu Xi dalam agenda G20 apakah akan menyebabkan pihaknya akan mengenakan tarif USD 300 miliar barang ekspor China ke AS, Trump menjawab: "Ya, itu akan (dilakukan)."
Pada Selasa, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menyampaikan, Beijing memberi perhatian terkait harapan atas pertemuan Trump dan Xi.
"Sikap kami dalam perang dagang tegas dan jelas: China tak ingin perang dagang tapi kami tak takut melawannya," jelasnya.
"Jika AS mau bernegosiasi dengan pijakan yang sama, pintu kami terbuka. Jika AS bersikeras untuk meningkatkan eskalasi friksi perdagangan, kami akan merespons dengan tegas dan meladeninya sampai akhir," lanjut Shuang.
Negosiasi antara China dan AS terkait perjanjian dagang terhenti sejak pembicaraan buntu pada awal Mei, kedua pihak saling menyalahkan satu sama lain. Tak lama setelah itu, pemerintahan Trump menaikkan tarif menjadi 25 persen atau USD 200 miliar untuk barang China. Beijing merespons dengan menaikkan tarif ekspor AS USD 60 miliar dan meningkatkan propaganda anti-Amerika. Pada 30 Mei, pemerintah China menuduh AS sebagai "terorisme ekonomi".
Ada harapan pertemuan Trump dan Xi dapat membantu menurunkan ketegangan perang dagang ini, sebagaimana pertemuan keduanya di sela agenda G20 di Argentina pada November lalu dan kedua pemimpin ini sepakat melakukan gencatan senjata perang dagang.
Selanjutnya pada Senin, setelah wawancara dengan CNBC, Trump menyampaikan kepada wartawan dirinya tak akan merasa terhina jika Xi Jinping menolak bertemu dirinya.
"Saya tak pernah terhina. Saya telah belajar agar tak dihina," ujarnya di Gedung Putih.
Trump mengklaim memiliki hubungan baik dengan Xi meskipun ada peningkatan ketegangan perdagangan antara kedua negara.
"Saya pikir dia akan berada di sana. Kami dijadwalkan untuk berbicara. Hal-hal menarik akan terjadi. Kita akan lihat apa yang terjadi," pungkasnya.
Baca juga:
Indonesia Bakal Tiru Vietnam Manfaatkan Perang Dagang China-AS
Perang Dagang Diharapkan Tak Berdampak Negatif ke Industri Perbankan
Strategi Pemerintah Jaga Rupiah di 2020
Sri Mulyani Banggakan Ketahanan Indonesia Di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Sri Mulyani Dikritik Tak Mampu Lirik Keuntungan dari Perang Dagang
Sri Mulyani: Indonesia Harus Waspadai Risiko Ekonomi Global