Donald Trump: Ini bukan larangan bagi muslim, ini bukan soal agama
Donald Trump: Ini bukan larangan bagi muslim, ini bukan soal agama. Jumat lalu Trump menandatangani surat keputusan melarang warga dari tujuh negara muslim untuk masuk ke AS. Trump mengatakan keputusannya adalah untuk melindungi warga AS dan perbatasan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin merilis pernyataan tentang pentingnya menjaga negara supaya aman sekaligus membantah dia telah mengeluarkan larangan bagi muslim.
"Amerika adalah negara yang bangga karena para imigran dan kita akan terus menunjukkan kasih saya kepada mereka yang tertindas, tapi kita akan melakukan itu sembari melindungi warga dan perbatasan kita," ujar Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir the Hill, Senin (30/1).
"Kita akan menjaganya tetap aman, seperti yang sudah diketahui oleh media tapi mereka menolak memberitakannya."
Trump menuturkan kebijakannya sama dengan yang dilakukan Presiden Barack Obama pada 2011 ketika dia melarang visa bagi para pengungsi asal Irak selama enam bulan.
"Yang jelas, ini bukan larangan bagi muslim, seperti yang salah diberitakan oleh media. Ini bukan soal agama, ini soal teror dan menjaga agar negara kita aman," kata dia.
"Masih ada 40 negara lain di dunia yang mayoritas warganya muslim tapi tidak termasuk dalam aturan ini," jelas Trump.
Jumat lalu Trump menandatangani surat keputusan melarang warga dari tujuh negara muslim selama 90 hari untuk masuk ke Amerika Serikat. Keputusan itu juga termasuk penundaan selama 120 hari untuk para pengungsi dan penangguhan tanpa batas waktu bagi pengungsi dari Suriah. Tujuh negara muslim yang dilarang itu adalah Sudan, Somalia, Yaman, Libya, Iran, Irak, dan Suriah.
"Saya merasakan penderitaan mereka yang jadi korban dalam krisis kemanusiaan di Suriah," kata pria 70 tahun itu.
"Prioritas utama saya adalah melindungi dan melayani negara kita, tapi sebagai presiden saya akan mencari solusi buat mereka yang menderita karena krisis itu," kata dia.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Baca juga:
Imam besar New York: Islamophobia bukan hal baru di Amerika Serikat
Protes kebijakan Trump, mantan menlu AS siap 'masuk Islam'
Sutradara Iran calon pemenang Oscar terancam tak bisa masuk AS
Dubes Kanada: Keberagaman agama menjadikan kami kuat
AS terapkan larangan muslim, DPR minta Kemlu pro aktif lindungi WNI
Trump bakal mendata imigran muslim di AS demi keamanan