Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah
Pentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd J. Austin mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan sekitar 2.000 personel militer yang siap dikerahkan ke wilayah tersebut dalam mendukung Israel. Langkah ini diambil seiring dengan persiapan pasukan Israel untuk melakukan invasi darat di Jalur Gaza.
Sumber: New York Times
Pentagon mengonfirmasi, pasukan yang akan dikerahkan saat ini berada di dalam negeri dan beberapa lokasi di Eropa. Meskipun dikerahkan, peran utama mereka tidak akan berada di garis depan pertempuran, demikian dijelaskan oleh pejabat-pejabat Pentagon.
Juru bicara Departemen Pertahanan, Sabrina Singh menjelaskan, Pentagon telah menentukan perlunya meningkatkan kesiapan personel tambahan dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan udara, keamanan, logistik, medis, dan intelijen. Namun, hingga saat ini unit-unit spesifik yang akan mengalami peningkatan kesiapan masih belum diidentifikasi.
Sumber: New York Times
Dalam sebuah pernyataan resmi, Pentagon menegaskan meskipun keputusan untuk mengerahkan pasukan belum diambil, perintah dari Menteri Pertahanan Austin untuk meningkatkan kesiapan mereka bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Pentagon dalam merespons dengan cepat terhadap perkembangan situasi keamanan di wilayah Timur Tengah.
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengumumkan pasukan tanggap cepat Marinir AS, terdiri dari sekitar 2.000 Marinir dan pelaut, saat ini dalam perjalanan menuju Laut Mediterania Timur.
Selain peningkatan kesiapan pasukan darat, Menteri Pertahanan juga memutuskan untuk memperpanjang penugasan kapal induk Gerald R.Ford beserta kapal perang pendampingnya yang saat ini berada di Laut Tengah Timur. Kapal-kapal ini awalnya dijadwalkan untuk kembali ke pangkalan bulan depan setelah menjalani penugasan selama enam bulan. Sementara itu, kapal induk kedua, Dwight D. Eisenhower, diharapkan akan tiba di wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Keputusan ini mencerminkan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan keinginan AS untuk memastikan kesiapannya dalam mendukung sekutu mereka di wilayah tersebut, khususnya Israel, ketika situasi keamanan semakin kompleks.
Meskipun pengumuman ini menekankan bahwa pasukan tersebut belum pasti dikerahkan, langkah-langkah ini memberikan gambaran tentang kesiapan AS dalam menghadapi perkembangan dinamika keamanan di Timur Tengah.