Dukungan surut untuk Bintang Daud
Israel terlalu berambisi melenyapkan Palestina.
Israel. Negara Timur Tengah ini paling banyak dibela oleh lima negeri kekuatan dunia yakni Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang, kini mulai tak lagi dilirik. Semua lantaran ambisi mengeyahkan Palestina.
Kebencian Israel pada Palestina tentu tak lagi seksi bagi para sekutunya. Sejagat kini punya banyak agenda penting. Kawan baik Amerika mengklaim diri sebagai polisi dunia disibukkan dengan pelbagai kasus terjadi termasuk perang Suriah, nuklir Iran, hingga paling segar, pendudukan Rusia di Ukraina. Pekerjaan rumah ini jauh lebih menyita dibandingkan konflik Palestina-Israel sudah mendarah daging sejak lama.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Apa yang dilakukan pasutri pro Zionis Israel di Amerika Serikat? Pasangan suami istri pro Zionis Israel ini ingin membuktikan kepada dunia bahwa aksi mahasiswa pro Palestina di Universitas Yale itu anti-demit. Terlihat sang istri mengenakan kaos berwarna putih yang bertuliskan Israel dan Jew. Ia berdiri di antara para mahasiswa di Amerika Serikat tersebut. Sementara suaminya tampak merekam aksi sang istri.Ia berdiri menunggu mahasiswa pro Palestina datang menghampirinya. Ia berharap ada mahasiswa yang 'menyerangnya'.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
Padahal sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dua tahun lalu sudah menetapkan sebanyak 148 negara tergabung dalam PBB setuju Palestina harus berdaulat. Sisanya tidak setuju termasuk Amerika namun suara terbanyak tentu menang dan sebagai negara menjunjung tinggi hak asasi dan demokrasi Amerika tidak mungkin menelan ludah. Mereka pun ikut mengakui Palestina.
Bukannya menerima keputusan sidang PBB, Israel seolah menantang dengan membangun 3.000 rumah bagi warga Yahudi seperti dilansir surat kabar Haaretz awal tahun lalu. Hingga kini mereka bersikeras tetap melanjutkan pembangunan permukiman itu.
Sejagat tak lagi berempati pada Israel. Sebaliknya justru Presiden Otoritas Mahmud Abbas memperlihatkan sikapnya yang tetap menjaga perdamaian. Times of Israel melansir (3/3), meski gempuran Negeri Bintang Daud itu pada Palestina kian gencar, mereka hanya mengutuk tanpa membalas. Tepi Barat memilih jalur-jalur diplomatik agar Negeri Zionis itu berhenti berulah. Mereka menghormati kesepakatan damai terjalin dengan Israel seperti disponsori PBB dan perwakilan negara pilar dunia.
Sebab itulah Presiden Amerika Barack Hussein Obama mengatakan pihaknya tak lagi bisa membantu pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika mereka tak memenuhi perjanjian perdamaian pada Palestina termasuk pembangunan permukiman di Tepi Barat.
"Kami memang setia pada Israel namun jika mereka tetap mengerjakan proyek itu akan sangat sulit bagi kami membela mereka sebab itu menyakiti masyarakat internasional dan mengkhianati perjanjian dengan banyak pihak termasuk hasil rapat PBB sudah mengakui kedaulatan Palestina," ujar Obama.
Agenda perdamaian bergulir Juli tahun lalu harusnya telah mencapai kesepakatan dalam sembilan bulan namun tidak ada kemajuan. Hal dinegosiasikan pun sudah dibicarakan terutama pada isu-isu sentral seperti keamanan perbatasan, soal Kota Yerusalem, permukiman warga Yahudi, dan hak kembali bagi warga pengungsi serta tahanan Palestina.
Jika saja Netanyahu mau menjalani kesepakatan ini dan menyerukan warga Israel tunduk pada perjanjian tentu Amerika masih berada di sisi mereka dan tak terancam sendirian melawan negara-negara Arab lain yang sudah cukup lama sentimen dengan Israel.
Baca juga:
Kebijakan laten singkirkan Israel
Kisah pertemuan rahasia menteri luar negeri Indonesia dan Israel
Netanyahu tuntut Palestina akui negara Yahudi
Amerika sudah malas bela Israel
Israel larang warga Palestina salat Jumat di masjid Al-Aqsa