Duterte: Saya tak akan berhenti bunuh bandar narkoba
Meski sudah dikritik berbagai pihak, Duterte mengatakan masih banyak bandar yang akan tewas di negaranya.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan lantang mengatakan tidak akan menghentikan kampanye pembunuhan bandar narkoba di Filipina meski sudah ditentang berbagai pihak terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tegas Duterte mengatakan masih banyak bandar yang akan tewas di negaranya.
"Masih banyak yang akan dibunuh sampai bandar terakhir keluar dari tempat persembunyiannya. Sampai pembuat narkoba terakhir mati, kami akan terus melakukannya," ujar Duterte sebelum berangkat ke Laos dalam rangka menghadiri KTT ASEAN, seperti dilansir dari Reuters, Senin (5/9).
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Bagaimana cara elang Filipina berburu monyet? Untuk berhasil mengejar monyet, dibutuhkan kerja sama antara sepasang elang Filipina. Salah satu elang akan mengalihkan perhatian kera sementara elang yang lain akan menyergap dari atas dan menangkap kera tersebut.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
Duterte menegaskan dia tidak menerima dikte dari berbagai pihak seperti PBB, para lembaga HAM dan bahkan Amerika Serikat tentang peraturan yang dia tegakkan bagi para bandar narkoba di negaranya.
Sudah sekitar 2.400 jiwa tewas sejak Duterte menjabat sebagai presiden Filipina, akhir Juni lalu. Polisi menyebutkan, sekitar 900 orang tewas ditembak aparat kepolisian, sementara sisanya masih diselidiki.
Bagi para pegiat HAM, kalimat 'masih diselidiki' dianggap sebagai bahasa halus dari main hakim sendiri. Sebab menurut mereka, pembunuhan yang dilakukan tanpa melalui proses pengadilan.
"Saya adalah presiden dari negara yang berdaulat dan kita telah lama bebas dari penjajahan," ujar Duterte menghardik semua kritikan yang diberikan padanya.
Dia bahkan menantang Amerika Serikat karena dia menganggap negara adi daya itu memiliki catatan kriminal yang lebih buruk.
"Siapa dia mau mengkonfrontasi saya? Bahkan nyatanya, Amerika punya banyak pertanyaan yang harus dijawab. Semua negara punya catatan buruk pembunuhan tanpa proses pengadilan," pungkas Duterte.
Baca juga:
Kepala Polisi Filipina ajak pecandu ikut menghabisi pengedar narkoba
Rakyat Filipina mulai bangkit melawan perang narkoba ala Duterte
Disebut dasar brengsek, Obama batalkan pertemuan dengan Duterte
Negara maunya perang, rehabilitasi terabaikan
Koalisi menghadang perang narkoba para manusia setengah dewa