Duterte sebut Filipina lebih baik dipimpin oleh diktator
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa budaya korupsi dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang begitu mengakar di negaranya. Oleh sebab itu, jika bukan dirinya, akan lebih baik Filipina dipimpin oleh seorang diktator seperti mendiang Ferdinand Marcos.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa budaya korupsi dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang begitu mengakar di negaranya. Oleh sebab itu, jika bukan dirinya, akan lebih baik Filipina dipimpin oleh seorang diktator seperti mendiang Ferdinand Marcos.
Dalam sebuah pidato, Duterte menegaskan kembali bahwa dia ingin berhenti jadi presiden sebelum masa jabatannya berakhir pada 2022. Namun dia enggan menyerahkan kekuasaan kepada Leni Robredo, wakil presiden yang dipilih secara terpisah dan bukan pasangannya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
"Kalian lebih baik memilih diktator dari orang-orang seperti Marcos. Itulah yang saya sarankan. Penerus saya secara konstitusional adalah Robredo, tetapi dia tidak bisa mengatasi situasi saat ini," kata Duterte, dikutip dari Reuters, Jumat (31/8).
Duterte menambahkan bahwa akan ada kekacauan di Filipina jika pemimpinnya tidak ada yang berani mengambil tindakan keras seperti dirinya. Dia menilai Robredo tidak bisa jadi penerusnya, mengingat wakilnya itu kerap mengkritik upaya dia memerangi narkoba.
Kekaguman Duterte terhadap Marcos memang telah sering dia ungkapkan. Meskipun saat memimpin Marcos dikenal sebagai orang yang kejam dan brutal, namun Duterte menghargai ketegasannya.
Selain itu, berulang kali Duterte juga menyatakan ingin pensiun jadi presiden lantaran kerap menerima kritik publik terkait caranya menangani kasus korupsi dan narkoba.
Baca juga:
3 Ketakutan para kepala negara di dunia soal pembunuhan
Duterte marah besar dilarang AS beli senjata militer ke Rusia
Duterte ancam bunuh polisi korup dan terlibat bisnis narkoba
Bom mobil di Filipina, Kapolri sebut pelaku diduga WN Maroko
Cara penanganan mobil koruptor di Indonesia dengan Filipina
Polri selidiki WNI terlibat aksi bom mobil di Filipina Selatan
Perangi korupsi, Duterte hancurkan mobil Lamborghini hingga Porsche