Empat orang berhasil selamat berkali-kali dari serangan teror
Mereka seperti punya sembilan nyawa.
Serangan teror di Brussels, Belgia, dua hari lalu masih menyisakan sejumlah tanya dan kepedihan. Sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan beruntun di bandara dan stasiun kereta itu. Di antara korban tentu masih ada yang selamat.
Kata orang, perkara nasib hanya Tuhan yang tahu. Manusia boleh berusaha tapi Tuhan yang menentukan. Tidak ada yang tahu, kapan dan di mana teror bom dapat terjadi. Di antara puluhan, ratusan, hingga ribuan, korban tewas pasti ada yang berhasil selamat. Yang lebih menggetarkan adalah ketika seseorang bisa beberapa kali selamat dari teror semacam itu.
Berikut kisah empat orang pernah selamat berkali-kali dari teror bom versi merdeka.com:
-
Bagaimana Sapi Belgia bisa memiliki otot yang sangat berkembang? Sapi yang berasal dari Belgia ini terkenal dengan fisiknya yang luar biasa kekar dengan otot yang berlebihan, sehingga dikenal sebagai “double muscling.” Hal tersebut merupakan hasil dari pembiakan yang sangat selektif selama lebih dari 150 tahun.
-
Bagaimana bentuk Benteng Redoute te Baros? Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, benteng Redoute de Baros memiliki bentuk persegi dengan bastion di sudut utara dan selatan. Bastion tersebut berbentuk setengah lingkaran.
-
Mengapa Belgia masih merasa terdampak secara emosional? Domenico Tedesco menyatakan bahwa Belgia masih merasakan dampak emosional setelah eliminasi mereka dari Euro 2024 oleh Prancis, sementara mereka bersiap untuk pertandingan di UEFA Nations League.
-
Di mana Betrand Peto berburu tikus? Baru-baru ini, saat berada di kampung halamannya di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Betrand Peto membagikan momennya saat ikut berburu tikus di sawah bersama kerabat dan beberapa orang di kampung halamannya.
-
Kenapa Beo Simeulue terancam punah? Menurunnya jumlah populasi Beo Simeulue ini tak lepas dari perburuan liar dari tangan orang-orang tidak bertanggung jawab. Selain pintar, nilai Beo Simeulue ini sangatlah tinggi di pasar gelap, hal tersebut membuat siapa saja tergiur untuk memburunya demi mendapatkan sejumlah uang.
-
Di mana lempengan Saint-Belec ditemukan? Lempengan tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1900 oleh seorang sejarawan lokal yang tidak memahami maknanya.
Pria AS beruntung, 2 kali selamat dari serangan WTC dan Teror Paris
Sosok pria bernama Matthew ini termasuk manusia beruntung di dunia ini. Dia selamat dari dua kali serangan teroris terburuk. Pria tak disebut nama keluarganya atas alasan pribadi ini selamat dari serangan 11 September serta serbuan ISIS di Gedung Konser Bataclan, Paris, November lalu.
Surat kabar the Telegraph melaporkan, Minggu (22/11/2015), pada 2001, Matthew yang saat itu memulai karir sebagai karyawan beruntung terlambat datang rapat di kawasan World Trace Center, New York. Belum sampai masuk gedung, dia melihat pesawat menghantam bangunan tertinggi di AS itu. Ketika gedung mulai rubuh, dia berlari sepanjang Distrik Manhattan untuk melarikan diri.
Trauma atas serangan teroris di New York, Matthew lima tahun lalu memilih hijrah ke Paris. Warga Negara AS ini tinggal di Negeri Anggur bersama istrinya.
Nahas, lelaki 36 tahun ini tak menduga keputusannya nonton konser di Bataclan berujung tragis. Dia termasuk dari 80 penonton terluka yang diberondong peluru AK-47 oleh tiga pelaku teror Paris. Dalam insiden penembakan khusus di gedung itu saja, nyaris 100 orang tewas.
Matthew tertembak di bagian kaki. Di tengah-tengah tumpukan mayat, dia berusaha pura-pura mati. Istrinya tidak ikut nonton konser karena menjaga anak mereka yang masih balita.
Di tengah keputusasaan, Matthew merangkak saban para pelaku harus mengisi ulang amunisi. Di depan matanya, lebih dari tiga orang meregang nyawa karena ditembak mati teroris.
"Saya merangkak inci demi inci sampai akhirnya bisa keluar gedung. Di trotoar saya pingsan. Sampai kemudian seseorang merangkul saya, memapah saya ke tempat aman," kata Matthew.
Sosok yang menolongnya adalah wartawan Le Monde, Daniel Psenny. Matthew, bersama seorang perempuan hamil yang bergelantungan di jendela gedung, berhasil selamat dibawa ke apartemen milik Psenny. Sang wartawan tertembak teroris saat menolong beberapa penonton konser, tapi hanya menderita cedera ringan.
Matthew bersyukur dua kali berhadapan dengan terorisme masih diberi kesempatan hidup. "Tapi dibanding serangan WTC, apa yang saya alami di Bataclan seribu kali lebih buruk."
Pria ini selamat dari dua teror bom atom di Jepang
Tsutomu Yamaguci tidak pernah mengira dia bakal kena bom atom dua kali di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia Kedua.
Warga Jepang yang tinggal di Nagasaki itu sedang berada di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, hari ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota itu. Waktu itu dia sedang dalam urusan bisnis di pabrik Mitsubishi.
Yamaguci sebenarnya akan meninggalkan kota itu pada hari itu. Saat sudah berada di stasiun dia baru sadar "hanko"--cap untuk bepergian--miliknya ketinggalan di kantor. Dia pun harus kembali ke kantornya. Pada pukul 8.15 pagi saat dia sedang berjalan kota Hiroshima bergetar karena bom atom dijatuhkan. Dia hanya berjarak tiga kilometer dari tempat jatuhnya bom itu.
Akibatnya dia mengalami kebutaan sesaat dan gendang telinganya rusak. Sebagian tubuhnya juga kena luka bakar serius. Setelah dirawat semalam di penampungan dia kembali ke Nagasaki keesokan harinya.
Di Nagasaki dia dirawat dan kemudian mulai kembali bekerja pada 9 Agustus, hari ketika Amerika menjatuhkan bom atom kedua di kota itu. Saat bom dijatuhkan dia kembali hanya berjarak tiga kilometer dari tempat jatuh bom. Untungnya dia kali ini selamat.
Pada 2009 pemerintah Jepang mencatat namanya sebagai satu-satunya orang Jepang yang selamat dihantam dua bom atom. Dia meninggal pada 2010 akibat kanker perut.
Turis Italia dua kali nyaris tewas akibat serangan teror
Turis Italia bernama Massimiliano Natalucci beruntung untuk kedua kali dalam hidupnya ketika dia selamat dari serangan di Paris Jumat malam lalu.
Sebelumnya 30 tahun lalu dia juga selamat dari tragedi ambruknya dinding stadion sepak bola Heysel di Brussels.
Pria 45 tahun itu mengatakan kepada koran Corriere Adriatico, dia berhasil selamat dari berondongan peluru di Gedung Bataclan. Natalucci hanya menderita luka kecil di salah satu kakinya.
Seorang temannya yang ikut menyaksikan konser musik itu tidak seberuntung Natalucci. Dia harus dioperasi karena luka di bahunya serius.
"Para teroris hanya berjarak tiga meter dari mereka," ujar ayah Natalucci kepada koran Corriere, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (15/11).
Hampir 30 tahun lalu, saat dia masih berusia 15 tahun, Natalucci dan ayahnya, serta pamannya selamat ketika dinding stadion Heysel roboh pada pertandingan Final Piala Eropa yang menewaskan 39 orang.
Kakak perempuan Natalucci, Federica punya teori soal keberuntungan dua kali itu: sebuah ciuman dari Paus Paulus II di Roma saat Natalucci berusia depalan tahun telah melindunginya dari musibah mematikan.
Lelaki ini selamat dari tiga kali serangan teror di tiga negara
Dewi keberuntungan nampaknya berpihak pada pemuda bernama Mason Wells. Pemuda 19 tahun asal Amerika Serikat ini tiga kali selamat dari serangan teror di tiga negara berbeda.
Dia selamat saat berada di lokasi dekat bom maraton Boston pada 2013, sedang di Paris ketika terjadi serangan teror November tahun lalu, serta berada di Brussels kemarin, ketika bom bunuh diri meledak.
Bersama seorang temannya, Mason sedang berada di stasiun kereta Maalbeek beberapa saat sebelum bom meledak. Kepada Metro, Rabu (23/3), pemuda ini mengatakan dirinya hanya terkena pecahan peluru dan menderita luka bakar ringan di tangannya akibat ledakan bom tersebut.
"Ini merupakan serangan teroris ketiga yang dia alami," kata ayah Mason, Chad, kepada ABC News.
"Kali ketiganya dan seakan dia (Mason) punya koneksi dengan ledakan bom," lanjut Chad.
Mason merupakan seorang misionaris ajaran Kristen Mormon, sehingga berkeliling Eropa menyebarkan ajarannya. Dia meyakini dirinya selalu selamat dari serangan teror karena dilindungi Tuhan.
Pada saat bom Boston Marathon, Mason mengatakan dirinya seakan dihalangi untuk berada dekat dengan garis akhir, di mana bom meledak. Sementara itu, saat serangkaian serangan terjadi di titik-titik Kota Paris, Mason di dalam stadion dan mendengar ledakan.
Saat ini, Mason memang berada di rumah sakit, namun kondisinya berangsur pulih dan luka bakarnya membaik dengan cepat.
Bom beruntun yang terjadi di Ibu Kota Brussels, Belgia, menewaskan sedikitnya 34 orang serta melukai 130 lainnya. Korban tewas paling banyak berada di stasiun kereta Maalbeek. Polisi sudah menemukan dua pelaku bom bunuh diri yang berada di Bandara Zaventem, yaitu kakak beradik Khalid dan Brahim el-Bakraoui. Namun pelaku yang meledakkan diri di gerbong kereta bawah tanah belum diketahui.
(mdk/pan)