Erdogan Minta Presiden Prancis Periksa Kejiwaan karena Sikapnya terhadap Muslim
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melontarkan serangan terbaru kepada timpalannya Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Erdogan mengatakan Macron perlu menjalani perawatan dan diperiksa kejiwaannya berkaitan dengan sikapnya terhadap Muslim dan Islam.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melontarkan serangan terbaru kepada timpalannya Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Erdogan mengatakan Macron perlu menjalani perawatan dan diperiksa kejiwaannya berkaitan dengan sikapnya terhadap Muslim dan Islam.
"Apa masalah orang yang dipanggil Macron ini dengan Muslim dan Islam? Macron perlu perawatan kejiwaan," ujarnya saat berpidato di kongres tingkat provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di kota Kayseri pada Sabtu, dikutip dari Aljazeera, Minggu (25/10).
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Mengapa penemuan di gua Turki menarik perhatian pemerintah? Selain itu, pemerintah juga mengharapkan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari penelitian rinci para arkeolog yang bekerja di gua tersebut dan lokasi terdekat yang dianggap sebagai pemukiman kuno.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
"Apa lagi yang bisa dikatakan sebagai kepala negara yang tidak paham kebebasan beragama dan yang bertingkah seperti ini terhadap jutaan orang yang tinggal di negaranya yang merupakan penganut kepercayaan yang berbeda?" jelas Erdogan.
"Pertama-tama, lakukan pemeriksaan kejiwaan."
Awal bulan ini, Macron berjanji memberantas "separatisme Islam", yang dia sebut mengancam untuk mengendalikan beberapa komunitas Muslim di sekitar Prancis, memicu kemarahan Erdogan.
Prancis diguncang pemenggalan guru sejarah awal bulan ini. Pelaku ingin membalas dendam karena guru tersebut menggunakan kartun Nabi Muhammad saat mengajar materi kebebasan berekspresi di kelas.
Prancis Tarik Utusan dari Turki
Serangan Erdogan terkait kesehatan mental Macron ini membuat Prancis menarik utusannya dari Turki.
"Komentar Presiden Erdogan tak dapat diterima. Melampaui batas dan kasar bukanlah sebuah cara. Kami meminta Erdogan mengubah arah kebijakannya karena itu berbahaya," jelas seorang pejabat istana kepresidenan kepada AFP.
Pejabat tersebut, yang meminta tak disebutkan namanya, juga mengatakan Prancis menekankan "tak ada pesan duka cita dan dukungan" dari Presiden Turki tersebut setelah pemenggalan guru sejarah Samuel Paty di luar kota Paris.
Pada 6 Oktober, Erdogan mengatakan pidato Macron terkait separatisme Islam sebuah provokasi yang jelas dan menunjukkan "kekurangajaran" Macron.
Pada bulan ini, Macron juga menggambarkan Islam sebagai agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia dan mengatakan pemerintahnya akan mengajukan RUU pada Desember untuk memperkuat UU 1905 yang secara resmi memisahkan geraja dan negara di Prancis.
(mdk/pan)