Fakta-Fakta Penobatan Raja Thailand, Pakai Mahkota Emas 7,5 Kg
Raja Thailand Vajiralongkorn akhirnya melakukan penobatan resmi sebagai raja. Berikut fakta-fakta penobatan hingga memakan dana miliaran rupiah:
Maha Vajiralongkorn akhirnya menjalani ritual penobatan sebagai raja setelah naik takhta sejak Oktober 2016. Ia menggantikan posisi ayahnya, Bhumibol Adulyadej, yang telah meninggal dunia 2015 lalu. Selama naik takhta, Maha Vajiralongkorn belum menjalani penobatan resmi sebagai seorang Raja Thailand.
Upacara penobatan Raja Maha Vajiralongkorn dimulai sejak Sabtu (4/5). Berikut fakta-fakta penobatan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang sangat mewah:
-
Dimana Ganjar Pranowo bertemu dengan Duta Besar Thailand? Pada Senin (24/7), Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat berkunjung ke Semarang. Di sana Prapan menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Mereka berbicara untuk menjajaki berbagai bentuk kerja sama.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Kapan Raja Narasinga II memerintah? Dia memerintah sejak tahun 1473.
-
Di mana rombongan Maharaja dari India Selatan terdampar? Dari catatan sejarah, disebutkan pulau tempat Karo dan Miansari hidup bernama “Perbulawanen” yang memiliki arti perjuangan dan sekarang dikenal sebagai Medan Belawan
-
Apa saja yang dibicarakan Ganjar Pranowo dan Duta Besar Thailand saat bertemu? “Saya berterima kasih Duta Besar Thailand sudah berkunjung. Kita berbicara kerja sama kedua negara, tentu peran saya sebagai gubernur, apa pun potensi yang bisa kita kerja samakan," kata Ganjar dikutip dari ANTARA.
-
Apa itu Rajah? Rajah merujuk pada praktik pengobatan lisan dengan mengucapkan doa-doa.
Gunakan Mahkota Emas Seberat 7,5 kg
Raja Vajiralongkorn mengenakan Mahkota Kemenangan yang dimiliki kerajaan sejak 1782. Mahkota setinggi 66 cm itu memiliki berat 7,3 kilogram, dilapisi emas dan berlian.
Mahkota itu hanya satu dari beberapa tanda kebesaran kerajaan, termasuk Pedang Kemenangan Kerajaan dan Kipas Kerajaan yang melambangkan kekuasaannya.
Upacara Sampai Tiga Hari
Upacara penobatan Raja Maha Vajiralongkorn digelar selama tiga hari. Upacara itu merupakan yang pertama dalam kurun waktu 70 tahun terakhir di Thailand.
Raja Thailand mengenakan jubah putih sederhana saat menjalani satu dari tiga ritual utama. Salah satu ritualnya adalah menahbiskan atau menyucikan diri keperluan keagamaan. Ia memasuki paviliun kecil di dasar Grand Palace untuk disirami air dari sejumlah sungai dan danau suci.
Memakan Biaya Hingga Ratusan Miliar
Vajiralongkorn menjalani prosesi kerajaan yang diperkirakan menghabiskan sekitar Rp 309 miliar. Jumlah tersebut sekitar sepertiga dari biaya pemakaman ayahnya pada 2017. Belum lagi prosesi penobatan raja yang memakan waktu tiga hari. Wajar saja jika Raja Thailand dinobatkan paling kaya dibandingkan raja-raja lain di dunia.
Jarak penobatan Raja Vajiralongkorn dengan kematian ayahnya terbilang jauh. Menurut Thitinan Pongsudhirak, ilmuwan politik Thailand di Chulalongkorn University di Bangkok, Raja Vajiralongkorn membutuhkan waktu untuk berduka atas kematian ayahnya dan mempersiapkan acara penobatan itu.
Acara penobatan ini digelar untuk menguatkan perannya sebagai raja secara utuh.
Kucing dan Ayam hadir di Acara Penobatan Raja Vajiralongkorn
Ritual penobatan Raja Thailand Vajiralongkorn berlangsung selama tiga hari. Selama acara dimulai, terlihat kucing dan ayam. Dalam tradisinya, penobatan sang pemimpin negeri selalu menghadirkan seekor kucing dan barang-barang yang menjadi simbol rumah tangga.
Hewan itu digambarkan sebagai pembawa keberuntungan menurut warga Thailand. Memberikannya kepada raja baru memiliki arti hadiah yang menandakan kestabilan tata negara.
Keberadaan kucing lokal dan ayam berbulu putih dalam penobatan Raja Vajiralongkorn, diketahui dari laporan media Thailand. Perlu diketahui, kucing dan ayam yang muncul selama penobatan adalah boneka semata.
Dalam sebuah gambar yang bersumber dari Biro Rumah Tangga Kerajaan, tampak pejabat Negeri Gajah Putih tengah berada di dekat kedua hewan itu. Foto itu diedarkan tanpa memuat keterangan apapun.