FOTO: Aksi Massa Pro-Palestina Pajang Spanduk 'Kejahatan Perang' di Gedung Parlemen Australia
Ada salah satu spanduk yang mencuri perhatian publik dunia.
Salah satu spanduk yang mencuri perhatian bertuliskan: "From the river to the sea, Palestine will be free."
FOTO: Aksi Massa Pro-Palestina Pajang Spanduk 'Kejahatan Perang' di Gedung Parlemen Australia
Sekelompok demonstran pro-Palestina berhasil memanjat Gedung Parlemen di Canberra.
Mereka membentangkan sejumlah spanduk sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Salah satu spanduk yang mencuri perhatian bertuliskan: "From the river to the sea, Palestine will be free." Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
- FOTO: 10.000 Orang Gelar Aksi Solidaritas Palestina di Inggris, Kecam Serangan Biadab Israel ke Rafah
- FOTO: Penampakan Perkemahan Massa Pro-Palestina yang Meluas Bermunculan di Kampus-Kampus Ternama Amerika Serikat
- FOTO: Menentang Genosida Israel di Gaza, Massa Pro Palestina Menyebar Luas ke Kampus-Kampus Amerika Serikat hingga Berujung Penangkapan
- FOTO: Datangi Kedutaan Besar Mesir, Massa Aksi Bela Palestina Tuntut Pintu Perbatasan Rafah Dibuka Permanen
Aksi ini berlangsung sekitar satu jam, dimana para demonstran berhasil menarik perhatian publik dan media. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Mereka menyuarakan dukungan untuk kebebasan Palestina dan menuntut perhatian internasional terhadap kondisi rakyat Palestina. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Namun, tidak lama setelah aksi dimulai, Polisi Federal Australia dikerahkan ke lokasi untuk membubarkan para demonstran. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Pihak kepolisian berhasil mengamankan situasi dan spanduk-spanduk yang sempat digantung di atas gedung parlemen juga dicopot oleh petugas. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Aksi ini menambah daftar panjang demonstrasi pro-Palestina di berbagai belahan dunia, yang terus berusaha menarik perhatian internasional terhadap situasi di Palestina. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy
Meskipun dibubarkan, demonstran berharap pesan mereka tetap terdengar dan mendapat dukungan yang lebih luas. Foto: REUTERS / Tracey Nearmy