Ketika suhu pantai sedang meningkat warga Palestina terliihat berbondong-bondong mendatangi tepi laut untuk menenangkan diri dan menikmati hiburan sejenak dari perang yang menghantui kehidupan sehari-hari mereka.
FOTO: Jernihkan Pikiran dari Trauma Perang, Warga Palestina Bondong-Bondong Padati Pantai Gaza saat Musim Panas
Tak sedikit warga Palestina menikmati waktu santainya di pantai Gaza dengan berjemur dan berenang di musim panas saat ketegangan antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Namun, aksi warga Palestina yang sedang asyik menikmati liburan sejenak ke pantai justru membuat warga Israel tak terima. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Mengutip dari sumber berita Liputan6.com, mereka marah dan tidak terima melihat warga Palestina mencari jeda sejenak dari perang. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Sebagian dari anak-anak terlihat bermain air di tepi pantai.
Mereka datang ke pantai untuk mengalihkan pikirannya sejenak dari kehancuran akibat perang dengan Israel. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Seorang komentator pro-Israel menyatakan bahwa orang-orang di Gaza yang bermain di pantai memperlihatkan bahwa gambaran penderitaan warga Palestina adalah "omong kosong". Sementara yang lain mengaitkannya dengan genosida. "Apakah ini yang dimaksud dengan 'genosida'?" tulisnya. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Namun, faktanya, warga Palestina ke pantai bukan untuk bertamasya. Alih-alih bermain-main dan bersenang-senang, para pengungsi Palestina memilih pergi ke pantai karena kurangnya ruang, air bersih, dan listrik agar tetap sejuk selama cuaca panas. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
"Kita menghadapi masalah kepadatan penduduk, masalah kesehatan dan ekonomi serta kekurangan makanan, jadi pantai adalah satu-satunya tempat kita harus melepaskan stres yang kita alami,"
Kata, seorang jurnalis dan aktivis, Nahed Shabat, yang mengatakan kepada MEE. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Pantai Gaza jadi satu-satunya tempat pelarian bagi orang-orang yang tinggal di sana, terutama selama musim panas.
Saat suhu meningkat, kondisi kehidupan di sana semakin tidak tertahankan bagi orang-orang yang hidup di bawah blokade Israel. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Mengutip dari Al-Jazeera pada Rabu, 24 April 2024, banyak keluarga membawa payung dan tempat duduk sendiri, beberapa datang lebih awal untuk mencari tempat-tempat utama di mana mereka dapat mengawasi anak-anak yang keluar masuk ombak. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
"Laut adalah satu-satunya tempat perlindungan kami di Gaza," kata Umm Khalil Abu al-Khair (43), ibu enam anak. Foto: REUTERS / Mohammed Salem