Meski Israel memberlakukan pembatasan akses bagi warga Palestina, lebih dari 60.000 umat Muslim sudah melaksanakan salat Idulfitri dengan khusyuk di Masjid Al-Aqsa.
Umat Muslim Palestina merayakan hari raya Idulfitri dengan penuh kekhusyukan di Masjid Al-Aqsa di tengah situasi di Gaza yang sedang menghadapi serangan bertubi-tubi dari pasukan Israel. Foto: Reuters
Meski Israel memberlakukan pembatasan akses bagi warga Palestina, lebih dari 60.000 umat Muslim Palestina di Yerusalem telah melaksanakan salat Idulfitri pada Rabu pagi di kompleks Masjid Al Aqsa.
Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai salah satu situs suci dalam agama Islam, menjadi tempat ibadah utama bagi umat Muslim Palestina untuk merayakan Idulfitri 1 Syawal 1445 H.
Mereka duduk bersama dalam doa dan ibadah, mengekspresikan rasa syukur mereka kepada Allah SWT dapat merayakan Idulfitri di dalam lingkungan Masjid Al-Aqsa.
Pelaksanaan salat Idulfitri di Al-Aqsa juga sempat mendapat pembatasan ketat oleh pasukan zionis Israel. Mereka membatasi jumlah jemaah yang diperbolehkan masuk ke komplek masjid tersuci umat Muslim itu dengan alasan keamanan.
Umat Muslim Palestina hanya bisa berharap situasi di komplek Al-Aqsa dapat kembali normal dan bebas tanpa adanya pembatasan bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Berbagai upaya pembatasan dan penjagaan ketat oleh Israel tak mampu membendung puluhan ribu warga Palestina untuk tetap menggelar salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Di tengah reruntuhan yang menjadi saksi bisu serangan udara Israel, warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha apa adanya.
Berdasarkan aturan yang berlaku selama puluhan tahun, kaum Yahudi hanya diizinkan untuk berkunjung di Masjid Al Aqsa, tetapi tidak boleh berdoa di sana.