FOTO: Canggih, Prancis Kerahkan Senjata Laser untuk Amankan Olimpiade 2024 di Paris
Perhelatan Olimpiade 2024 di Paris diperlukan pengamanan yang ekstra, salah satunya adalah senjata anti-drone dengan teknologi laser.
Prajurit Angkatan Udara Prancis memperlihatkan senjata Anti-Drone canggih di Bandara Militer Villacoublay. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
FOTO: Canggih, Prancis Kerahkan Senjata Laser untuk Amankan Olimpiade 2024 di Paris
Prajurit Angkatan Udara Prancis memperlihatkan senjata anti-drone terbaru mereka dalam sebuah acara rilis operasi pemantauan drone di bandara militer Villacoublay, dekat Paris. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
Acara ini digelar sebagai bagian dari upaya pengamanan ekstra menjelang perhelatan Olimpiade 2024 di Paris. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
- FOTO: Parade Kontingen Indonesia di Atas Kapal hingga Kilau Laser Menara Eiffel Terangi Pembukaan Olimpiade 2024 di Paris
- FOTO: Momen Api Olimpiade Paris 2024 Dinyalakan dan Diterbangkan dengan Balon Hidrogen Pertama di Dunia
- FOTO: Kereta Cepat Prancis Hadapi Serangan Sabotase Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar
- FOTO: CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Kunjungi SCTV Tower
Senjata anti-drone yang diperkenalkan ini menggunakan teknologi laser yang canggih dan memiliki dimensi yang cukup besar untuk digenggam oleh manusia. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
Teknologi ini dirancang khusus untuk mendeteksi, melacak, dan menetralisir ancaman drone yang dapat mengganggu berlangsungnya Olimpiade. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
Selain senjata anti-drone, Angkatan Udara Prancis juga menyiagakan beberapa senjata mesin yang ditempatkan di helikopter operasional. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
Langkah ini diambil untuk memastikan pengawasan udara yang ketat dan respons cepat terhadap setiap ancaman yang mungkin timbul. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier
Peralatan canggih ini diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal dan memastikan kelancaran perhelatan akbar yang akan dihadiri oleh ribuan peserta dan penonton dari seluruh dunia. Foto: REUTERS / Sarah Meyssonnier