FOTO: Geger! Virus Nipah Menyebar di India Memakan Korban Jiwa, Pertemuan Publik Dilarang dan Sekolah Ditutup
Virus Nipah yang menyebar di India disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Virus Nipah yang menyebar di Negara Bagian Kerala, India, disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
FOTO: Geger! Virus Nipah Menyebar di India Memakan Korban Jiwa, Pertemuan Publik Dilarang dan Sekolah Ditutup
Foto yang diambil pada 12 September 2023 memperlihatkan petugas kesehatan dengan alat pelindung lengkap memindahkan jenazah seseorang yang meninggal karena terinfeksi virus Nipah di sebuah rumah sakit swasta di Kozhikode, Kerala, India.
India melaporkan dua orang warganya meninggal dunia setelah terinfeksi virus Nipah yang disebut berasal dari kelelawar atau babi.
Kematian dua orang yang terinfeksi virus Nipah itu terjadi di Distrik Kozhikode, Negara Bagian Kerala.
Sebagaimana dilansir Reuters, hampir 800 orang telah dites selama 48 jam terakhir di distrik tersebut. Sebanyak dua orang dewasa dan seorang anak dilarikan ke rumah sakit setelah dinyatakan positif.
- Ini Sosok Eris Garini, Kepala Sekolah SMNK 1 Dawuan yang Viral Usai Pidato Pakai Uang Rp 100 ribu
- Viral Siswa Sekolah Bawa Ransel Raksasa, Warganet: Bisa Menampung Harapan Orang Tua
- Kemenkes Sebut Virus Nipah Bisa Masuk Indonesia, Ini Alasannya
- Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Sementara, gedung-gedung pemerintah, sekolah, dan lembaga-lembaga keagamaan ditutup. Layanan angkutan umum juga dihentikan. Pemerintah juga melarang adanya pertemuan publik untuk sementara waktu.
Langkah tersebut diambil guna menekan risiko penularan virus Nipah.
Langkah preventif juga diambil oleh negara bagian Karnataka dan Tamil Nadu yang bertetangga dengan Kerala. Otoritas setempat memerintahkan tes bagi siapapun yang bepergian dari Kerala dan akan melakukan isolasi bagi mereka yang menunjukkan gejala influenza.
Asal Muasal Virus Nipah
Dilaporkan Reuters (14/9), virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 saat terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi di Malaysia dan Singapura.
Penyakit ini dapat menulari manusia secara langsung melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi. Selain itu ditemukan beberapa kasus penularan antar manusia.
Para ilmuwan menduga virus Nipah telah ada selama ribuan tahun. Mereka khawatir akan muncul strain yang bermutasi dan semakin mudah menular dari kelelawar.
Apa Gejala Virus Nipah dan Bagaimana Pengobatannya?
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah atau menyembuhkan infeksi virus Nipah. Padahal, penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Sementara, perawatan yang biasa dilakukan bagi penderita visus Nipah adalah dengan memberikan perawatan suportif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, orang yang terinfeksi pada awalnya mengalami gejala seperti demam, gangguan pernapasan, sakit kepala, dan muntah. Radang otak dan kejang juga dapat terjadi pada kasus yang parah. Pada beberapa kasus bahkan menyebabkan koma.
Wabah Virus Nipah Keempat di Kerala
Ini merupakan wabah Nipah keempat di Kerala sejak 2018. Wabah pertama dan terburuk dimulai dari seorang pria berusia 26 tahun yang dirawat di rumah sakit karena demam dan batuk yang menyebar ke anggota keluarga dan pasien lain sebelum didiagnosis sebagai Nipah.
Sebanyak 21 dari total 23 orang yang terinfeksi meninggal dunia pada saat itu. Pada 2019 dan 2021, Nipah kembali merenggut dua nyawa.
Investigasi Reuters yang diterbitkan pada Mei lalu mengidentifikasi beberapa bagian Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus kelelawar.
Deforestasi dan urbanisasi yang luas telah mendekatkan manusia dan satwa liar.
Sumber: Reuters