Ilmuwan Israel: Sinar Ultraviolet LED Murah Bisa Bunuh Virus Corona
Peneliti Israel menemukan cara yang cukup murah untuk membunuh virus corona penyebab penyakit Covid-19 yaitu dengan menggunakan sinar ultraviolet LED yang disematkan di permukaan benda sehingga permukaan itu otomatis bisa membersihkan sendiri.
Peneliti Israel menemukan cara yang cukup murah untuk membunuh virus corona penyebab penyakit Covid-19 yaitu dengan menggunakan sinar ultraviolet LED yang disematkan di permukaan benda sehingga permukaan itu otomatis bisa membersihkan sendiri.
"Kami menemukan cara mendisinfeksi virus corona lebih mudah daripada yang dibayangkan sebelumnya menggunakan cahaya, dan kami sedang mengerjakan aplikasi yang menarik untuk temuan kami," jelas Kepala Program Teknik Lingkungan Universitas Tel Aviv, Hadas Mamane, kepada The Times of Israel, dikutip Selasa (15/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Saat dunia tengah berjuang untuk mendisinfeksi permukaan dan tempat umum, semakin banyak minat dalam penggunaan sinar ultraviolet, yang telah lama digunakan dalam memerangi bakteri dan virus. Ini belum tersebar luas dalam perang virus corona, tetapi telah digunakan, termasuk dalam transportasi melalui robot pemancar cahaya.
Tim Mamane membuat terobosan yang diharapkan akan mempercepat peluncurannya, yaitu menemukan efek yang diinginkan dapat dicapai dengan LED dengan panjang gelombang yang lebih tinggi - atau "kurang energik" daripada yang diyakini sebelumnya.
Penelitian tim ini telah dipublikasikan di Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology. Temuan utamanya adalah LED yang memancarkan cahaya dengan panjang gelombang 285 nanometer hampir sama efisiennya dalam mendisinfeksi virus dibandingkan dengan LED dengan panjang gelombang 265 nanometer, membutuhkan waktu kurang dari setengah menit untuk membunuh lebih dari 99,9 persen corona.
Mamane mengatakan, hasil ini signifikan karena biaya lampu LED 285 nanometer lebih murah 30 persen dibandingkan lampu 265 nanometer. Dia memperkirakan ini akan membuat pembersihan ultraviolet lebih umum di sistem ventilasi dan pendingin udara, dan menjadikannya solusi umum untuk transportasi umum dan penggunaan lainnya.
"Ada aplikasi yang kami kerjakan sendiri, yang kami harap akan memberikan kontribusi untuk memerangi Covid," ujarnya.
"Kami sedang mengembangkan permukaan yang memiliki LED yang tertanam di dalamnya, dengan cara yang membuat cahaya bersinar dan desinfeksi terjadi saat tidak digunakan," tambahnya, memberikan contoh keyboard laptop yang dibersihkan dengan sinar ultraviolet saat layarnya tertutup.
LED, meski kurang kuat dari yang saat ini digunakan untuk desinfeksi, masih terbukti berbahaya bagi manusia dan oleh karena itu hanya boleh diaktifkan ketika orang jauh dari permukaan untuk proses pembersihan.
"Fakta bahwa UV membunuh virus bukanlah hal baru, dan ini sudah terkenal. Tapi yang kami lakukan adalah menghasilkan penelitian pertama yang mengamati panjang gelombang yang dibutuhkan, juga dikenal sebagai frekuensi, untuk memeriksa dengan tepat tingkat energi yang dibutuhkan untuk membunuh virus corona. Kami berharap temuan bahwa LED yang kurang energik dari yang diperkirakan sebelumnya dapat membunuh virus corona akan membuat teknologi ini lebih luas," paparnya.
(mdk/pan)