Indonesia Kirim Dua Tenaga Ahli Pertanian ke Myanmar
Pengiriman tenaga ahli ke Myanmar merupakan salah satu upaya Indonesia untuk membantu Pemerintah Myanmar yang tengah meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian.
Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Non-Alligned Movement Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), mengirim dua orang tenaga ahli pertanian ke Myanmar untuk memberikan pelatihan peningkatan kualitas di bidang pertanian. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam mendorong percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Pengiriman tenaga ahli ke Myanmar merupakan salah satu upaya Indonesia untuk membantu Pemerintah Myanmar yang tengah meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian" kata Dubes RI untuk Myanmar, Iza Fadri melalui keterangan tertulis, Minggu (9/12).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Dusun Pranten berada di mana? Dusun Pranten merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa yang dimaksud dengan perdamaian? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perdamaian berarti penghentian permusuhan, atau perihal damai.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 7-10 Desember 2018, bertajuk 'Dispatch Expert on Agriculture for Myanmar' dilaksanakan di Hlegu Township, Myanmar, yang dibuka resmi oleh Dubes RI untuk Myanmar.
Sementara itu, Direktur Regional Yangon pada Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Pengairan Myanmar, U Kyaw Kyaw mengatakan bahwa pelatihan ini tepat dilaksanakan di Myanmar, mengingat Myanmar memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk buah-buahan dan sayuran.
"Manfaatkan sebaik-baiknya kehadiran tenaga ahli pertanian Indonesia untuk meningkatkan kapasitas pertanian nasional," kata Kyaw.
Pelatihan diikuti oleh 23 orang petani yang berasal dari 6 kawasan di seluruh penjuru Myanmar yakni, Mandalay, Bago, Yangon, Nay Pyi Taw, Shan, dan Rakhine. Selain itu pelatihan juga diikuti oleh 7 peserta dari kalangan Pemerintah, akademisi, dan LSM yang bergerak di bidang pertanian yang akan belajar mengenai teknik budi daya dan pengolahan pasca panen untuk komoditi sayuran berdaun seperti kangkung, pokcai, sawi, kol, dan bayam.
Kedua tenaga ahli berpengalaman yang dikirim berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, yang merupakan salah satu sentra pengembangan pelatihan tanaman hortikultura di Indonesia.
Direktur Vegetables and Fruits Research and Development Center (VFRDC) berharap melalui program ini, selain dapat meningkatkan kapasitas petaninya, Myanmar juga dapat saling berbagi informasi dengan para tenaga ahli Indonesia dalam pengembangan pertanian melalui metode hortikultura.
Baca juga:
DPR: Program Cetak Sawah Kita Dukung Asal Dilakukan Tepat Sasaran
Area Persawahan Makin Hilang di Indonesia
Izin Dipangkas, Ekspor Sayuran Semakin Meningkat
Petani Curhat Ke Sandiaga, Biaya Tanam Tomat Rp 1.500 Saat Dijual Rp 300 per Kg
Mentan di Depan Mahasiswa: Jangan kalah dengan Steve Jobs atau Mark Zuckerberg
Alokasi KUR Sektor Produksi Naik Jadi 60 Persen di 2019