Indonesia tolak akui pemberontak Suriah
Sebanyak 70 negara, termasuk 20 anggota Liga Arab, awal bulan ini mengakui SNC sebagai wakil pemberontak Suriah.
Awal bulan ini, 70 negara menyatakan dukungan terhadap perjuangan kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC). Meski demikian, pemerintah Indonesia menyatakan tetap mendukung pemerintahan Presiden Basyar al-Assad yang dikecam dunia internasional karena membantai rakyatnya sendiri.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan Indonesia berprinsip mengakui kedaulatan negara tanpa memandang sosok yang memerintah. "Indonesia dalam posisi politiknya hanya memberi pengakuan pada negara, sehingga perubahan sistem pemerintahan tidak mengharuskan kita memberi atau tidak memberi pengakuan pada pihak manapun juga," ujar dia kepada wartawan di Kementerian Luar Negeri, Senin (9/4).
Menyikapi kekerasan yang terus terjadi di Suriah, Marty mengatakan pemerintah memilih menjadi peninjau dalam program Friends of Syria yang dipimpin mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan. Melalui misi itu, kata dia, Indonesia menjalin komunikasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah Suriah dan kaum pembangkang.
Sejauh ini pemerintah hanya mengupayakan evakuasi warga Indonesia yang terjebak di empat wilayah konflik utama, yaitu kota Homs, Idlib, Hama, dan Daraa. Hingga awal Maret, sebanyak 64 orang dari target 800 telah dipulangkan ke tanah air.
Pekan lalu, 70 negara yang bertemu di Kota Istambul, Turki, memberi dukungan pada pihak oposisi Suriah di pertemuan yang dinamai "Konferensi Sahabat Suriah". Penggagas pertemuan itu adalah 20 anggota Liga Arab, seperti Uni Emirat Arab, Libanon, dan Arab Saudi. Turut memberi dukungan perwakilan negara Bara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Rusia, Cina, dan Iran yang menjadi sekutu dekat Suriah tidak hadir.
Pihak Rusia bahkan mengecam pertemuan itu. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich menuding konferensi 'Sahabat Suriah' tidak mengakhiri konflik. "Namun justru memberi ruang intervensi yang akan memperparah Suriah," katanya.
Selain memberi dukungan dan menganggap SNC sebagai perwakilan Suriah yang sah di forum internasional, 70 negara itu akan membiayai kebutuhan operasional pihak oposisi.
Presiden Assad sampai sekarang menolak besok sebagai tenggat gencatan senjata. Dia menuntut pemberontak memberikan jaminan tertulis untuk mengehentikan perlawanan sebagai syarat utama.