Ini kata capres AS dalam debat soal ISIS sampai lapangan kerja
Ini kata capres AS dalam debat soal ISIS sampai lapangan kerja. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump kemarin bertarung dalam debat capres pertama. Mereka membeberkan penjelasan masing-masing dalam isu ekonomi sampai keamanan.
Debat pertama calon presiden Amerika Serikat antara Hillary Clinton asal Partai Demokrat dan Donald Trump asal Partai Republik sudah usai. Debat panas selama 90 menit itu terjadi di Universitas Hofstra di Hempstead, New York, Amerika Serikat pada Senin (26/9) pukul 21.00 waktu setempat.
Debat tersebut dipandu oleh moderator Lester Holt dari NBC News. Sejumlah ulasan menarik terkait isu Timur Tengah, ekonomi, ISIS, problematika ekonomi AS, hingga muslim menjadi 'bola panas', saling serang antar dua kandidat capres ini.
Sejumlah poling menilai debat capres pertama ini dimenangkan oleh Hillary Clinton dengan 62 persen dari jumlah suara terdaftar 521 orang memilih keunggulan bagi Hillary. Sisanya 27 persen memilih Trump, menurut jajak pendapat CNN/ORC.
Berikut jawaban Hillary Clinton dan Donald Trump dalam isu-isu penting tersebut:
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Apa yang dilakukan Teddy di debat capres? Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
Isu Negara Islam Irak Suriah (ISIS) menjadi 'senjata' Donald Trump sejak masa kampanye. Trump menilai kelompok ISIS sudah menjadi teror laten di Amerika Serikat hingga disangkutpaut kepada Islamofobia.
Dalam debat capres pertama ini, Trump menilai jika Hillary sebenarnya sudah mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok teroris tersebut (saat menjadi menteri luar negeri), sayangnya dia gagal.
"Silakan Anda lihat di situs. Dia mengatakan pada Anda bagaimana caranya melawan ISIS dan itu ada di situsnya," ujar Trump pada debat pertama ini, seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (27/9).
Tak terima, Hillary pun menjawab bila Trump sama sekali tidak ada rencana apa pun guna menumpas ISIS.
Timur Tengah
Menurut capres Partai Republik Donald Trump, sang rival membuat kecamuk Timur Tengah semakin kacau saat dia (Hillary) menjabat sebagai menlu AS.
"Anda lihat di Timur Tengah, itu sangat kacau, di bawah arahan anda (sebagai menlu) dan semakin melebar," katanya menuding Hillary.
Tak tinggal diam, Hillary pun menyanggah Trump.
"Meski saya ada dalam tim negosiasi perundingan nuklir Iran, saya telah menunjukkan kemampuan saya dalam berdiplomasi."
Kemudian, Hillary pun berbalik menuding Trump sebagai pendukung Perang Irak.
Seperti dikutip dari laman CNBC, hari ini, Hillary menyebut bahwa sang rival adalah salah seorang pendukung perang tersebut. Tidak terima, Trump langsung menjawab bahwa tudingan tersebut adalah tidak benar.
"Media telah menyebarkan kebohongan akan hal itu," kata Trump.
Menurutnya, dia adalah seorang yang menentang akan perang itu. Trump justru balik menyebut Hillary lah yang sebenarnya mendukung perang tersebut, mengingat posisinya saat itu sebagai anggota dari senat Amerika Serikat.
Diskriminasi gender
Hillary Clinton menyebutkan rivalnya, Donald Trump tidak menghargai wanita. Pernyataan ini dilontarkan Clinton usai Trump mengatakan dia tidak pantas menjadi presiden sebab tidak memiliki stamina.
"Dia tidak memiliki stamina," ujar Trump kepada Clinton dalam debat capres AS pertama di Universitas Hofstra, New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari The New York Times, Selasa (27/9).
Sementara itu, Clinton yang berpengalaman dalam pemerintahan karena pernah menjadi Menteri Luar Negeri AS itu mengatakan Donald Trump mengubah topik tentang kesetaraan gender.
"Dia mencoba mengubah kesempatan dengan mencari alasan melalui stamina, namun pria ini, adalah seorang yang menyebut wanita itu babi, pemalas, dan anjing. Yang pasti dia menyamakan wanita seperti binatang," tukas Clinton.
Lapangan kerja dan pajak
Ekonomi Amerika Serikat menjadi pertanyaan pembuka debat capres pertama antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Lester Holt menanyakan terkait bagaimana cara dua kandidat menciptakan lapangan pekerjaan di AS.
Menurut Trump, lapangan pekerjaan semakin menipis lantaran para investor lari ke negara lain. Melihat China lebih berkembang ketimbang AS.
Trump lalu melanjutkan dengan pemotongan pajak bagi para kalangan atas guna menarik para investor kembali.
Namun ide tersebut disebut Hillary sangat berisiko.
"Rencana yang diutarakan Donald akan beresiko lagi dan lagi, dan itu juga merupakan cara yang ekstrem, pemotongan besar-besaran pajak bagi orang kalangan atas di negeri ini," kata Hillary, seperti dikutip dari laman English Al Arabiya, Selasa (27/8).
Hillary kemudian menantang Trump membuka laporan pajaknya. Hillary menduga Trump sudah lama tidak membayar pajak.
Tidak lantas menjawab tudingan tersebut, Trump berkelit dengan balik menantang sang rival untuk membuka 30 ribu email yang dihapusnya. Email tersebut adalah pesan surel yang masuk ke email pribadinya saat menjabat sebagai menteri luar negeri.
Â
(mdk/pan)