Ini kata-kata terakhir Steven Sotloff sebelum digorok ISIS
ISIS menyebutkan pembunuhan Sotloff itu sebagai balasan atas serangan Amerika ke Irak.
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemarin merilis video memperlihatkan wartawan Amerika Serikat Steven Sotloff digorok.
Sotloff, 31 tahun, adalah wartawan lepas yang pernah bekerja buat majalah TIME. Dia diculik ISIS pada Agustus tahun lalu.
Dalam video itu anggota ISIS berdiri di samping Sotloff menyebutkan pembunuhan wartawan Amerika itu sebagai balasan atas serangan Amerika ke Irak.
Berikut kata-kata terakhir Sotloff dalam video itu sebelum nyawanya melayang digorok ISIS, seperti dikutip dari surat kabar the Daily Mail, Rabu (3/9).
"Saya Steven Joel Sotloff. Saya yakin Anda sekalian sudah tahu siapa saya sekarang dan mengapa saya hadir di hadapan Anda. Dan kini saatnya saya menyampaikan pesan saya:
'Obama, kebijakan luar negeri Anda yang turut campur di Irak adalah untuk kepentingan warga Amerika, tapi mengapa saya harus membayar atas turut campur Anda terhadap hidup saya? Apakah saya bukan warga negara Amerika? Kita menghabiskan miliaran dolar uang pajak warga dan kita kehilangan ribuan tentara dalam pertempuran dengan ISIS sebelumnya. Jadi buat apa kita kembali berperang?
'Dari sedikit pengetahuan saya soal kebijakan luar negeri, saya ingat ketika Anda mengatakan tidak bisa memenangkan pemilu tanpa berjanji mengembalikan tentara kita dari Irak dan Afganistan dan akan menutup Guantanamo.
Sekarang inilah keadaan Anda, Obama, di masa-masa akhir kepemimpinan, Anda belum memenuhi satu pun dari janji tadi dan malah menipu dengan menyeret rakyat Amerika ke dalam konflik.