Inspiratif, Kisah Wanita Muslim India Besarkan Tiga Anak Hindu Diangkat Jadi Film
Wanita muslim tersebut bernama Thennadan Subaida. Ia mempunyai dua orang anak kandung bernama Jafferkhan dan Shanawas, serta tiga anak beragama hindu yang diadopsinya.
Sebuah film baru tentang seorang wanita muslim dari negara bagian Kerala, India, menarik perhatian publik.
Film tersebut berjudul "Ennu Swantham Sreedharan". Diangkat dari kisah nyata, film ini tentang kehidupan seorang wanita muslim yang membesarkan tiga anak beragama Hindu.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal di India? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Apa yang menjadi siksaan bagi tunawisma di India saat musim dingin? Serangan musim dingin yang membuat suhu lebih rendah dari biasanya mengawali tahun 2024 di India. Bagi tunawisma, fenomena ini menjadi sebuah siksaan.
-
Apa yang dilakukan Bunga Zainal saat berada di India? Kali ini, Bunga membagikan potret saat mengikuti prosesi ibadah agama Sikh di India.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
Wanita muslim tersebut bernama Thennadan Subaida. Ia mempunyai dua orang anak kandung bernama Jafferkhan dan Shanawas, serta tiga anak beragama hindu yang diadopsinya.
Anak-anak tersebut adalah Sreedharan dan dua kakak perempuannya, Ramani dan Leela.
Ibu dari tiga bersaudara ini meninggal saat melahirkan adik ke-4 mereka. Sreedharan dan kakak-kakaknya kemudian diadopsi oleh Subaida yang merupakan majikan ibu mereka.
Subaida mengadopsi ketiga anak ini atas izin dari ayah mereka karena dilaporkan tidak mampu merawat. Ia merawat "lima" anak-anaknya bersama suaminya Aziz Haji.
Kasta dan agama tidak penting
Kehidupan keluarga mereka awalnya biasa saja sampai kematian Subaida pada 2019. Sreedharan kemudian menuliskan belasungkawanya di Facebook dengan menyebut Subaida, ibunya, dengan panggilan "umma".
Unggahanya kemudian menarik perhatian orang dengan pertanyaan "mengapa seorang pria Hindu memanggil ibunya umma?" , "siapa kamu, Hindu atau muslim?", dan pertanyaan bernada tidak menyenangkan lainnya.
Sreedharan menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa identitasnya sebagai Hindu tidak penting dengan cara ia memanggil ibu angkatnya dengan "umma".
"Itu menyakitkan bagi saya. Orang tua saya selalu mengajarkan kami bahwa kasta dan agama tidak penting," ujar Sreedharan.
Ia menegaskan jika Subaidan dan suaminya tidak pernah meminta anak angkatnya untuk masuk Islam.
Humanisme
Leela, kakak Sreedharan juga menambahkan, ibu angkat mereka akan membawa mereka ke kuil kapanpun saat diminta. Ibu mereka juga akan membantu orang tanpa memandang kasta, kelas, atau agama mereka.
Kisah toleransi Subaida yang tinggi ini kemudian diangkat ke dalam film. Kisahnya menjadi pengingat tentang kemenangan umat manusia atas perbedaan agama di tengah ketidakharmonisan antar kelompok agama di India.
Sutradara film tersebut, Paravoor, mengatakan ia terinspirasi dari unggahan Facebook Sreedharan tentang Subaida dan memutuskan untuk mengangkatnya menjadi sebuah film.
"Ada begitu banyak humanisme dalam cerita ini yang perlu diketahui masyarakat," ungkap Paravoor.
Film tersebut telah diputar secara khusus di sebuah teater di Kerala pada 9 Januari silam dan sedang mengumpulkan dana untuk perilisan komersialnya.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)