Intelijen AS Sebut Rusia Ragu Lakukan Invasi Skala Penuh ke Ukraina
Rusia terus mengerahkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina, termasuk di Belarusia dan Krimea.
Tangkapan komunikasi yang diperoleh AS mengungkap beberapa pejabat Rusia khawatir serangan skala penuh ke Ukraina akan menghabiskan biaya yang lebih mahal dan lebih sulit daripada yang disadari Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Kremlin lainnya, menurut empat orang yang akrab dengan intelijen.
Tiga sumber tersebut mengatakan, para pejabat Rusia itu termasuk intelijen dan operasi militer.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Bagaimana Putin menanggapi kritik Biden terhadap perang di Ukraina? Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
Para pejabat Rusia juga mengeluhkan rencana mereka yang diketahui dan diungkap kepada publik oleh negara-negara Barat, kata dua sumber tersebut, mengutip hasil tangkapan komunikasi.
Tidak ada bukti bahwa para pejabat ini menentang rencana keseluruhan, atau melawan perintah Putin, kata dua sumber. Seorang sumber lainnya yang akrab dengan intelijen AS mengatakan Rusia memiliki militer profesional yang diharapkan secara efektif melaksanakan perintah Putin, seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/2).
Namun, personel pertahanan Rusia meyakini hal itu sulit, menurut seorang pejabat Eropa.
"Dalam kajian kami melihat jelas beberapa orang di pihak pertahanan (Rusia) tidak benar-benar memahami rencana yang dimainkan," jelasnya.
Pejabat tersebut menambahkan, kajian tersebut menyatakan personel pertahanan Rusia itu berpikir sangat sulit untuk melaksanakan rencana tersebut.
Seorang sumber lainnya mengatakan cara perencanaan Rusia telah berkembang dan meluas dalam dua bulan terakhir, memperkirakan kekhawatiran tersebut telah didengar oleh pejabat senior Rusia.
Pada Sabtu, pejabat AS juga menyatakan kesiapan militer Rusia untuk menyerang Ukraina telah mencapai 70 persen. Beberapa penilaian mengindikasikan Putin mungkin berencana merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, dan kota itu bisa jatuh ke tangan Rusia dalam waktu 48 jam dengan serangan skala luas di darat dan udara.
Kemungkinan lain, kata para pejabat, adalah Putin memutuskan operasi multi-cabang, mengirimkan pasukan dari beberapa arah di seluruh Ukraina sehingga dengan cepat mematahkan kemampuan militer Ukraina untuk berperang sebagai kekuatan kohesif – strategi militer klasik Rusia.
Pejabat AS secara terbuka dan diam-diam mengatakan mereka masih tidak tahu apakah Putin telah memutuskan untuk menyerang, dan apa bentuk serangannya jika itu terjadi.
Rusia terus mengerahkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina, termasuk di Belarusia dan Krimea, menurut citra satelit yang diambil dari Maxar Technologies dan diperoleh CNN. Tempat penampungan baru dan kamp personel militer menyebar dalam dua pekan terakhir, sebagaimana ditunjukkan citra satelit tersebut. Pejabat AS juga melihat indikasi Rusia mulai membangun jaringan pasokan seperti unit medis dan bahan bakar.
Baca juga:
AS Sebut Rusia 70 Persen Siap Serang Ukraina
Ketakutan Meliputi Warga Ukraina, "Mau Lari Kemana? Rumah & Hidup Saya Ada di Sini"
AS Peringatkan Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Bunuh 50.000 Warga Sipil
Senjata AS Terus Berdatangan Bantu Ukraina Mengantisipasi Invasi Rusia
Intip Militer Ukraina Latihan Perang di Kota Hantu Pripyat