Iran Terbitkan Surat Penangkapan Donald Trump Atas Pembunuhan Qassim Sulaimani
Trump bersama dengan 30 orang lainnya didakwa terlibat dalam serangan yang menewaskan Sulaimani pada 3 Januari lalu.
Iran telah menerbitkan sebuah surat perintah penangkapan dan meminta bantuan Interpol untuk menangkap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan puluhan orang lainnya yang terlibat dalam peluncuran drone yang menewaskan Jenderal Qassim Sulaimani di Baghdad pada Januari lalu.
Pada Senin, JPU Teheran, Ali Alqasimehr menyampaikan, Trump bersama dengan 30 orang lainnya didakwa terlibat dalam serangan yang menewaskan Sulaimani pada 3 Januari lalu, menghadapi "dakwaan pembunuhan dan terorisme", seperti dilaporkan kantor berita ISNA.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Apa rencana presiden baru Iran ke depannya? Dalam pidato kemenangannya, Pezeskhian memaparkan rencananya ke depan dan mengatakan akan mengedepankan dialog, musyawarah, dan konsensus nasional, serta berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, politik di Iran.
-
Siapa yang ditangkap oleh pemerintah Iran setelah kematian Ismail Haniyeh? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
Alqasimehr tak menyebutkan siapa saja 30 orang tersebut selain Trump, tapi menekankan Iran akan terus memproses dakwaan tersebut walaupun Trump tak lagi menjabat presiden.
Interpol, yang berbasis di Lyon, Prancis, mengatakan dalam sebuah pernyataan, konstitusinya melarang untuk melakukan "intervensi atau kegiatan apa pun yang bersifat politik, militer, agama atau ras".
"Oleh karena itu, jika atau ketika permintaan semacam itu dikirimkan ke Sekretariat Jenderal, Interpol tidak akan mempertimbangkan permintaan seperti ini," jelas pernyataan tersebut, dilansir dari Aljazeera, Selasa (30/6).
Utusan AS untuk Iran, Brian Hook menggambarkan tindakan itu sebagai "aksi propaganda"
"Penilaian kami adalah bahwa Interpol tidak melakukan intervensi dan mengeluarkan Red Notice yang bersifat politis," kata Hook pada konferensi pers di Arab Saudi.
"Ini politis. Ini tidak ada hubungannya dengan keamanan nasional, perdamaian internasional atau stabilitas. Ini adalah aksi propaganda yang tidak seorang pun menganggapnya serius," lanjutnya.
Permohonan Red Notice
Alqasimehr juga mengatakan Iran telah mengajukan "Red Notice" untuk Trump dan puluhan orang lainnya, pemberitahuan tingkat tertinggi yang dikeluarkan oleh Interpol, meminta agar menelusuri lokasi dan melakukan penangkapan.
Di bawah Red Notice, otoritas setempat melakukan penangkapan atas nama negara yang memintanya. Red Notice tidak dapat memaksa negara untuk menangkap atau mengekstradisi tersangka, tetapi dapat menahan tersangka di tempat dan melakukan pencekalan.
Setelah menerima permintaan, Interpol bertemu dengan para komite dan membahas apakah akan membagikan informasi tersebut atau tidak dengan negara-negara anggotanya. Interpol tidak memiliki persyaratan untuk membuat pemberitahuan apa pun dipublikasikan, meskipun beberapa dipublikasikan di situs webnya.
AS membunuh Jenderal Sulaimani, komandan Pasukan Garda Revolusi Iran dalam serangan di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Pembunuhan itu terjadi setelah berbulan-bulan insiden yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara. Iran kemudian membalas dengan serangan rudal balistik yang menargetkan pasukan Amerika di Irak.
(mdk/bal)