Israel Hanya Izinkan 12 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Selama 3 Bulan
Badan amal asal Inggris Oxfam mengabarkan mereka hanya bisa mengirimkan 12 truk bantuan ke Gaza dalam 3 bulan terakhir.
Oxfam, sebuah badan amal asal Inggris kemarin mengatakan mereka hanya bisa mendistribusikan 12 truk bantuan makanan dan air kepada warga Palestina di Gaza utara dalam hampir tiga bulan.
Badan amal tersebut mengungkapkan mereka tidak dapat memberikan bantuan ke Gaza utara sejak 6 Oktober 2024.
- 98 dari 109 Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Dijarah Gang Bersenjata atas Izin Israel
- Tentara Israel Izinkan Penjarahan Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Mesti Ada Uang "Jatah Preman"
- Selama Satu Tahun Genosida, Israel Larang Masuk Lebih dari 250.000 Truk Bantuan ke Gaza
- Truk Bantuan Kemanusiaan Diserang Warga Israel Seluruh Makanannya Dibuang ke Jalan, 'Mereka Mau Rakyat Gaza Mati Kelaparan'
Mereka menambahkan, meskipun hanya 34 truk bantuan yang masuk ke wilayah Gaza utara, hanya 12 truk bantuan yang benar-benar dapat disalurkan kepada warga Palestina akibat penundaan yang disengaja dan penghalangan sistematis oleh militer Israel.
Bulan November lalu, tiga truk Oxfam diizinkan mendistribusikan bantuan ke Gaza untuk membagikan bantuan berupa ransum siap saji, tepung terigu dan air ke sekolah Mahdia al-Shawa di Beit Hanoun, yang menampung para pengungsi.
“Saat bantuan didistribusikan dalam hitungan jam tentara Israel dan drone mereka menembaki sekolah itu dan para pengungsi diperintahkan untuk pergi,” kata Oxfam.
“Keesokan harinya militer Israel datang kembali untuk menembaki sekolah tersebut dan membakar habis bangunannya,” imbuh Oxfam seperti, dilansir Middle East Eye, Selasa (24/12).
Kelaparan di tengah musim dingin
Staf Oxfam mengatakan akses kemanusiaan di seluruh wilayah pengungsian berada pada "titik terendah sepanjang masa".
Sementara itu, Sally Abi-Khalil, direktur Oxfam untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, menggambarkan situasi di Gaza sebagai "apokaliptik".
Kondisi cuaca musim dingin diperkirakan akan mempengaruhi situasi kelaparan di kamp pengungsian dengan lebih dari 1,6 juta orang yang tinggal termasuk lebih dari 500.000 orang yang tinggal di "daerah rawan banjir".
Seorang pria yang dievakuasi dari kamp pengungsi Al-Maghazi di pusat Gaza mengatakan, "orang dewasa memberitahu anak-anak untuk tidak bermain agar mereka tidak pusing" karena kelaparan, seraya menambahkan hanya sebungkus biskuit yang mereka miliki untuk 15 cucu, jelas Oxfam.
Sejak awal Desember badan amal tersebut telah menerima telepon dari orang-orang yang rentan yang terjebak di rumah-rumah dan tempat penampungan yang benar-benar kehabisan makanan dan air.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti