Jepang Akan Larang Instansi Pemerintah Beli Produk Huawei
Huawei saat ini tengah menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat karena perusahaan itu dekat dengan pemerintah China dan khawatir produk mereka bisa dipakai untuk tindakan mata-mata.
Pemerintah Jepang berencana melarang instansi pemerintah membeli produk perusahaan teknologi asal China, Huawei dan ZTE dengan alasan untuk menghindari kebocoran informasi dan serangan siber.
Kabar itu diungkap sumber di pemerintahan Jepang kepada kantor berita Reuters.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi atas kepatuhan Huawei pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
Dikutip dari laman ABS-CBN, Jumat (7/12), Huawei saat ini tengah menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat karena perusahaan itu dekat dengan pemerintah China dan khawatir produk mereka bisa dipakai untuk tindakan mata-mata.
Larangan dari pemerintah Jepang itu akan berlaku setelah Huawei dikeluarkan dari pasar AS dan Australia serta Selandia Baru melarang perusahaan itu membangun jaringan nirkabel 5G. Huawei sudah berulang kali mengatakan Beijing tidak punya pengaruh terhadap perusahaan mereka.
Koran Yomiuri yang pertama kali melaporkan rencana pelarangan itu hari ini mengatakan pemerintah akan mengubah kebijakannya soal pembelian peralatan pada Senin mendatang.
Sumber yang mengetahui soal ini mengatakan pemerintah tidak akan dengan spesifik menyebut Huawei dan ZTE dalam revisi kebijakan itu, namun alasan memperkuat keamanan bisa berlaku untuk kedua perusahaan itu.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, menolak berkomentar. Tapi dia mengakui Jepang sudah menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat dalam berbagai bidang, termasuk keamanan siber.
"Keamanan siber menjadi isu yang penting di Jepang," kata dia dalam agenda jumpa pers rutin. "Kami akan mengambil tindakan tegas soal ini dari berbagai sudut pandang."
ZTE sejauh ini menolak berkomentar dan Huawei tidak merespons pertanyaan.
Baca juga:
Ini Respons China Atas Penangkapan Putri Pendiri Huawei
Mengapa AS dan Negara Barat 'Takut' dengan Huawei?
Ini Sosok Putri Pendiri Huawei yang Ditahan di Kanada
Teka-teki di Balik Huawei hingga Penangkapan Putri Bosnya Berpengaruh Bagi Dunia
PM Kanada Sebut Penangkapan Putri Pendiri Huawei Bukan Politik, Lalu Apa?