Jokowi Bertemu PM Australia Bahas Pembukaan Perbatasan yang Ditutup Sejak Pandemi
Di sela agenda G20 di Roma, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah lembaga dan pemimpin dunia. Di antaranya bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia.
Di sela agenda G20 di Roma, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah lembaga dan pemimpin dunia. Di antaranya bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia. Dalam pertemuan ini dibahas sejumlah, termasuk kemungkinan segera dibuka kembali perbatasan kedua negara yang ditutup sejak pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi dalam keterangannya. Retno
-
Kenapa Jokowi hadir di pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia? "Memberi dukungan dan semangat kepada Timnas," jelas Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan, Senin (9/9/2024).
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kapan Jokowi menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia? Presiden Joko Widodo atau Jokowi menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
“Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan Australia yang membahas tentang awal pembukaan perbatasan kedua negara, termasuk kerjasama vaccinated travelling dan juga pengakuan sertifikasi vaksin,” jelas Retno.
Indonesia-Australia juga sepakat mengatasi perubahan iklim melalui kerjasama untuk mengembangkan berbagai teknologi rendah kalori dan mendukung infrastruktur yang mempercepat transisi energi rendah emisi.
“Dan di saat yang bersamaan juga memperkuat ketahanan energi. Jadi inti dari pembahasan tersebut adalah keseimbangan antara ekonomi hijau dan kesempatan untuk pembangunan ekonomi,” jelasnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kedua pemimpin ini membahas komitmen untuk meningkatkan kerjasama pertahanan, dan kerjasama digitalisasi dan ekonomi hijau.
“Presiden Prancis juga memberikan informasi bahwa tahun depan pada Februari akan ada pertemuan Indo Pasifik di Prancis dan Prancis ingin mengundang Indonesia,” ujar Menlu.
Presiden Macron, lanjut Retno, juga akan menggunakan presidensinya di Uni Eropa mulai Januari tahun depan untuk memperkuat hubungannya dengan Indonesia dan dengan ASEAN. Prancis akan terus melakukan koordinasi dengan Indonesia sebagai ketua G20 dan Jokowi berharap melalui bantuan Prancis maka Indonesia dapat mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA (Persetujuan Kerjasama Ekonomi Komprehensif Uni Eropa).
Presiden Jokowi juga bertemu timpalannya dari Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan, membahas rencana kunjungan Erdogan ke Indonesia.
“Terdapat dua poin yang dibahas oleh kedua pemimpin negara yang pertama adalah upaya mempercepat negosiasi antara Indonesia-Turki-CEPA, dan yang kedua adalah peluncuran mekanisme high level dialogue antara Indonesia dan Turki,” pungkas Retno.
Reorter Magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)