Kesaksian bocah dalam video White Helmets soal serangan senjata kimia di Suriah
Kesaksian bocah dalam video White Helmets soal serangan senjata kimia di Suriah. Organisasi White Helmets di Suriah belum lama ini menyebarkan video yang mereka klaim sebagai insiden serangan senjata kimia di Kota Douma dilakukan oleh rezim Suriah.
Organisasi White Helmets di Suriah belum lama ini menyebarkan video yang mereka klaim sebagai insiden serangan senjata kimia di Kota Douma dilakukan oleh rezim Suriah. Dalam video itu warga sipil, termasuk anak-anak dikatakan jadi korban serangan senjata kimia.
Berdasarkan video itu Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan rudal ke Suriah pekan lalu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
Stasiun televisi Russia 24 TV mewawancarai bocah laki-laki bernama Hassan Diab yang muncul dalam video White Helmets itu. Hassan mengatakan dia dan ibunya mendengar suara teriakan di jalan yang menyuruh orang-orang bergegas ke rumah sakit. Ketika Hassan masuk ke rumah sakit orang tak dikenal menariknya dan mengguyur air ke kepalanya dan menyuruhnya duduk bersama pasien lain.
hassan diab ©Twitter
"Kami sedang di bawah tanah. Ibu mengatakan hari ini tidak ada makanan yang bisa dimakan dan besok kita baru bisa makan. Kami mendengar suara teriakan di luar menyuruh 'pergilah ke rumah sakit'. Kami berlari ke rumah sakit dan sewaktu baru masuk mereka menarik saya lalu mengguyur saya dengan air," kata Hassan, seperti dilansir laman Sputnik News, Kamis (19/4).
Ayah Hassan mengatakan dia sedang bekerja ketika mendengar putranya yang berusia 11 tahun itu berada di rumah sakit. Dia bergegas ke rumah sakit dan menyaksikan keluarganya baik-baik saja. Ayah Hassan menuturkan dia sedang berada di jalan, merokok, dan tidak merasakan ada serangan senjata kimia. Menurut dia juga kemudian para militan memberikan kurma, kue, dan nasi kepada para pasien di dalam video itu lalu melepaskan mereka.
"Tidak ada serangan senjata kimia. Saya sedang merokok dan tidak merasakan apa-apa. Saya masuk ke rumah sakit dan melihat keluarga saya. Para militan memberi mereka kurma, kue, dan nasi karena sudah ikut serta dalam video itu dan kemudian membebaskan mereka," kata ayah Hassan.
Russia 24 TV juga menyiarkan wawancara dengan seorang dokter yang berada di rumah sakit ketika White Helmets membuat video rekayasa itu. Dia mengatakan tidak ada pasien yang mengalami gejala kena serangan gas kimia pada hari itu. Para pasien kebanyakan mengalami gangguan pernapasan karena debu akibat serangan udara.
White Helmets adalah lembaga swadaya masyarakat di Suriah yang berkedok sebagai tim kemanusiaan. Organisasi ini didanai oleh sejumlah negara Barat dan mereka dianggap sering membuat video rekayasa soal serangan senjata kimia. Organisasi ini juga beberapa kali terlihat bekerja sama dengan kelompok oposisi pemberontak di Suriah.
Baca juga:
Assad kembalikan penghargaan tertinggi dari Prancis
Ada sekitar 2.000 WNI di Suriah tak mau pulang ke Indonesia
Mayoritas rakyat AS percaya Trump bisa seret Amerika terlibat perang baru
Presenter BBC akui Barat sedang perang informasi dengan Rusia
Ini alasan AS, Prancis, Inggris serang Suriah meski belum ada bukti dan disetujui PBB
Bantah serang Suriah tiba-tiba, AS sebut sudah lakukan upaya diplomasi