Ketiga kalinya vokalis Aerosmith tegur Trump karena pakai lagu tanpa izin
Lagu Aerosmith berjudul "Livin 'on the Edge" diputar di sebuah pertemuan Trump di Charleston, negara bagian West Virginia, dua hari lalu.
Vokalis band asal Amerika Serikat, Aerosmith, Steven Tyler, untuk ketiga kalinya meminta Presiden Donald Trump berhenti menggunakan lagu-lagunya selama rapat umum.
Lagu Aerosmith berjudul "Livin 'on the Edge" diputar di sebuah pertemuan Trump di Charleston, negara bagian West Virginia, dua hari lalu. Hal itu mendorong sang pentolan band untuk mengirim surat ke Gedung Putih melalui pengacaranya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
"Tuan Trump tidak memiliki izin untuk menggunakan musik milik klien kami, termasuk Livin’ on the Edge," kata surat teguran terkait, sebagaimana dikutip dari Time.com pada Kamis (23/8).
Teguran tersebut bukan pertama kalinya disampaikan oleh Steven Tyler ke Donald Trump. Sebelumnya, vokalis bergaya nyentrik itu dua kali mengajukan keberatan kepada Donald Trump, karena menggunakan lagu berjudul "Dream On" milik Aerosmith selama aksi kampanye pilpres pada 2015.
Mengutip Undang-Undang Lanham, yang melarang warta palsu, pengacara Tyler mengatakan bahwa Trump menggunakan musik Aerosmith, yang menyiratkan band itu sebagai pendukung presiden.
"Seperti yang telah kami jelaskan berkali-kali, Tuan Trump menciptakan kesan yang salah bahwa klien kami telah memberikan persetujuan untuk penggunaan musiknya, apalagi hingga mendukung kepemimpinan Trump," kata surat itu.
"Dengan menggunakan 'Livin' On The Edge' tanpa izin klien kami, Tuan Trump menyiratkan bahwa klien kami, sekali lagi, mendukung kampanyenya dan / atau pemerintahannya, sebagaimana dibuktikan oleh kebingungan nyata yang dilihat dari reaksi para penggemar klien kami, dan juga seluruh media sosial," lanjut surat terkait.
Menurut surat itu, Donald Trump membutuhkan izin tertulis dari Tyler dan seluruh kru Aerosmith untuk menggunakan musiknya.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Gedung Putih ataupun via tweet sang presiden.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
3 Ketakutan para kepala negara di dunia soal pembunuhan
Cohen akui Trump bayar dua wanita untuk tutupi kejahatannya
Ratusan media AS kecam Trump yang nyatakan perang terhadap pers
Wakil Presiden AS peringatkan Turki agar tak menguji Trump dalam kasus pastor Brunson
Media AS kritik kebijakan tarif Trump di Turki
Momen bahagia anak dan ibu yang dipisahkan Trump saat kembali bersatu