Ketua DPR AS Nancy Pelosi Minta Militer Tak Beri Akses Kode Nuklir untuk Donald Trump
Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, berbicara dengan jenderal ternama AS pada Jumat, meminta agar mereka mencegah Presiden Donald Trump mengakses kode nuklir menjelang akhir masa jabatannya yang hanya tinggal 10 hari lagi.
Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, berbicara dengan jenderal ternama AS pada Jumat, meminta agar mereka mencegah Presiden Donald Trump mengakses kode nuklir menjelang akhir masa jabatannya yang hanya tinggal 10 hari lagi.
Pernyataan Pelosi disampaikan hanya beberapa hari sebelum anggota parlemen Demokrat memulai sebuah panggilan konferensi mendiskusikan apakah mereka akan memakzulkan Trump untuk kedua kali, dua hari setelah pendukungnya menyerbu dan membuat ricuh di Gedung Parlemen AS atau Capitol.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
“Situasi presiden yang labil sangat berbahaya,” kata Pelosi, dikutip dari South China Morning Post, Minggu (10/1).
Pelosi mengatakan dia telah membahas masalah ini dengan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.
Presiden AS memiliki akses kode yang diperlukan untuk menembakkan senjata nuklir selama 24 jam dalam sehari. Namun hal ini belum menjadi perhatian para petinggi militer dan pejabat keamanan nasional.
Kantor Mark Milley menyampaikan, Pelosi yang menghubungi dan mengatakan Jenderal Milley “menjawab pertanyaannya terkait proses kewenangan komando nuklir.”
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, penggunaan senjata nuklir merupakan proses yang sangat mengharuskan musyawarah.
Saat membuka konferensi tersebut, Pelosi menyebut Trump seorang “pemberontak” dan mengatakan anggota Demokrat di Kongres sedang mendiskusikan bagaimana langkah selanjutnya, menurut seorang sumber.
Setelah kerusuhan di Capitol, Trump berjanji dalam sebuah rekaman video akan memastikan proses transisi yang berjalan mulus kepada penerusnya, Presiden AS terpilih Joe Biden.
Trump juga mengonfirmasi tak akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari. Padahal kehadiran mantan presiden dinilai sebagai bagian penting dalam proses transisi kekuasaan yang berlangsung damai.
(mdk/pan)