Kim Jong Un Perintahkan "Dukungan Skala Luas" untuk Palestina dalam Melawan Israel di Jalur Gaza
Dukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Kim Jong Un Perintahkan "Dukungan Skala Luas" untuk Palestina dalam Melawan Israel di Jalur Gaza
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memobilisasi dukungan untuk Palestina di tengah gencarnya agresi Israel ke Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Sumber: The Korea Herald
"Dukungan Skala Luas"
Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, Kim Kyou-hyun menyampaikan kepada anggota parlemen dalam agenda audit 2023 di Majelis Nasional pada Rabu, Kim Jong-un diyakini telah menginstruksikan "dukungan skala luas" untuk Palestina. Langkah ini diduga merupakan upaya Kim mengambil keuntungan dari eskalasi yang tengah berlangsung.
- Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
- Jokowi Kutuk Serangan Israel ke RS Gaza: Ini Jelas Langgar Hukum Internasional
- FOTO: Kim Jong-un Arak Senjata Korut di Depan Rusia dan China, Ada Rudal Antarbenua yang Bisa Jangkau AS
- Ada yang Lebih Menarik dari Korea Utara Ketimbang Rudal Nuklir
Menurut anggota parlemen, Yoo Sang-bum, mengutip pernyataan Kepala Badan Intelijen Nasional, Korea Utara bisa terlibat dalam perdagangan senjata dengan kelompok-kelompok milisi.
Agresi Israel di Jalur Gaza dimulai sejak 7 Oktober, setelah Hamas menyerbu negara zionis tersebut dengan 5.000 roket. Sampai saat ini, Israel terus membombardir Gaza, menewaskan lebih dari 8.000 warga sipil, di antaranya 3.600 anak-anak.
Kepada para anggota parlemen, Kim Kyou-hyun juga menyampaikan Rusia kemungkinan menyediakan teknologi yang bisa memperbesar kesempatan Korea Utara dalam menyukseskan peluncuran satelit mata-mata, setelah dua kali upayanya gagal awal tahun ini.
Sumber: The Korea Herald
Korea juga memasok senjata ke Rusia sebagai bantuan dalam perang melawan Ukraina, mengirim mengirimkan peluru artileri dan senjata lainnya melalui laut selama beberapa kali sejak Agustus. Jumlah peluru artileri yang dikirim ke Rusia diperkirakan cukup untuk persediaan dua bulan dalam perang melawan Ukraina.
Korea Utara mengoperasikan pabrik-pabrik senjatanya di seluruh negeri dalam kapasitas penuh agar terus bisa memasok Rusia dengan senjata.