Kim Jong-un Tak Sabar Korut Jadi Negara Adikuasa Militer, Janji Gunakan Senjata Nuklir Jika Diserang Musuh
Kim Jong-un tak ragu menggunakan senjata nuklir jika diserang musuh.
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un menyatakan negaranya akan mempercepat upayanya untuk menjadi kekuatan militer adikuasa dengan kemampuan senjata nuklir. Ia juga membahas kemungkinan penggunaan senjata nuklir jika negara tersebut diserang oleh musuh, seperti yang dilaporkan kantor berita pemerintah Korut, KCNA pada Selasa (8/10).
Dalam kesempatan itu, Kim menyebut nama Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir, mengkritik Seoul karena berkolaborasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk merusak stabilitas regional, menurut laporan Channel News Asia pada hari yang sama.
- FOTO: Menengok Banjir Dahsyat di Korut yang Bikin Kim Jong-un Murka hingga Eksekusi Mati 30 Pejabat
- FOTO: Wajah Puas Kim Jong-un Luncurkan "Nuklir" sebagai Serangan Balasan
- Kim Jong-un Nyatakan Waktunya Untuk Siap-Siap Perang, Lawan Siapa?
- Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Kim menegaskan. Korea Selatan berusaha menyembunyikan kenyataan bahwa mereka tidak memiliki senjata strategis yang memadai.
"Yoon Suk Yeol telah membuat pernyataan yang tidak pantas dan kasar dalam pidatonya, menunjukkan bahwa ia sepenuhnya dikuasai oleh keyakinan yang keliru," ujar Kim.
"Sebenarnya, kami tidak memiliki niat untuk menyerang Korea Selatan," tambahnya dalam pidato di Universitas Pertahanan Nasional Kim Jong-un, yang merupakan lembaga pelatihan bagi para spesialis militer elit.
"Jika musuh berusaha menggunakan kekuatan terhadap negara kita, militer kami akan melancarkan semua kekuatan ofensif tanpa ragu."
"Kami akan mempercepat langkah menuju status sebagai negara adikuasa militer dan kekuatan nuklir," tegas Kim Jong Un.
KCNA melaporkan, Kim mengeluarkan pernyataan tersebut pada Senin (7/10), bersamaan dengan pengumuman Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara akan mengadakan pertemuan untuk membahas perubahan konstitusi.
Sidang ini diawasi secara ketat karena diharapkan akan mengesahkan amandemen konstitusi yang mencerminkan pernyataan Kim bahwa penyatuan tidak lagi mungkin, dan Korea Selatan adalah negara terpisah serta merupakan musuh utama.
Program Senjata Nuklir
Selama beberapa dekade, Korut telah melaksanakan program pengembangan senjata nuklir dan diperkirakan memiliki cukup bahan fisil untuk memproduksi banyak senjata. Negara tersebut telah melakukan enam kali uji coba peledakan nuklir di bawah tanah.
Pekan lalu, Korea Selatan merayakan hari angkatan bersenjata tahunan dengan sebuah parade militer besar yang menampilkan rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak besar, serta pesawat pengebom strategis dari AS. Dalam pidatonya pada hari itu, Yoon memberikan peringatan kepada Korut agar tidak menggunakan senjata nuklir.
"Hari itu akan menjadi akhir dari rezim Korea Utara," cetus Yoon.