Kim Jong-un Tunda "Aksi Militer" Terhadap Korea Selatan
Pekan lalu, Korea Utara juga meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan juga mengancam akan mengirim pasukan ke wilayah perbatasan.
Korea Utara menunda rencana melakukan "aksi militer" terhadap Korea Selatan, menurut media pemerintah Korea Utara (KCNA).
Beberapa pekan terakhir, Korea Utara geram dan melontarkan retorika kemarahan terhadap para aktivis di Korea Selatan yang mengirim selebaran anti Korea Utara melalui perbatasan.
-
Di mana Korea Utara terletak? Korea Utara merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Ibu kotanya bernama Pyongyang dan berseberangan dengan Korea Selatan.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Kapan Kim Jong-un mencium pipi seorang murid di Korea Utara? Cium Pipi Kim terlihat mencium pipi seorang murid putra dari seorang pilot jet tempur yang tewas saat melakukan latihan militer.
-
Apa yang terjadi pada pemimpin oposisi Korea Selatan? Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Dia ditikam di lehernya ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Korea Selatan, Selasa (2/1/2024).
-
Di mana Kim Jong-un melakukan inspeksi? Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik senjata Korea Utara. Demikian menurut sejumlah foto yang dirilis kantor berita KCNA Sabtu lalu. Dalam keterangannya KCNA mengatakan Kim sedang mengunjungi kompleks pabrik artileri kaliber besar dan memberikan arahan kepada para pekerja di pabrik itu.
Pekan lalu, Korea Utara juga meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan juga mengancam akan mengirim pasukan ke wilayah perbatasan.
Tapi sebuah pertemuan yang dipimpin Kim Jong Un menghasilkan keputusan untuk menunda aksi militer. Demikian dilaporkan KCNA, seperti dilansir dari BBC, Rabu (24/6).
Komisi Militer Pusat mengeluarkan keputusan tersebut setelah mempertimbangkan apa yang disebutnya "situasi yang berlaku".
Yonhap melaporkan, Korea Utara juga mulai membongkar pengeras suara yang baru didirikan pekan lalu, yang secara tradisional digunakan untuk melontarkan pesan-pesan anti-Korea Selatan di perbatasan.
Hal ini merupakan penurunan eskalasi yang signifikan setelah saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong memerintahkan tentara untuk "secara tegas melakukan tindakan selanjutnya". Ancaman ini dipicu apa yang disebut Pyongyang sebagai kegagalan Seoul untuk menghentikan aktivis yang mengirimkan balon udara dengan selebaran anti-rezim di atas wilayah perbatasan.
KCNA mengatakan, pertemuan itu juga membahas dokumen-dokumen yang menetapkan langkah-langkah untuk "semakin memperkuat pencegah perang negara itu."
Aktivis Korea Selatan biasanya mengirim balon yang membawa benda-benda seperti selebaran, stik USB atau DVD berisi kritikan terhadap rezim Pyongyang, serta laporan berita Korea Selatan atau bahkan drama Korea.
Semua ini bertujuan untuk menghancurkan kendali Korea Utara terhadap informasi domestik dengan harapan warga Korea Utara pada akhirnya akan menggulingkan rezim dari dalam.
Pemerintah Korea Selatan telah mencoba untuk menghentikan kelompok-kelompok yang mengirim selebaran melintasi perbatasan, dengan alasan tindakan mereka membuat penduduk di dekat perbatasan dalam bahaya.
Langkah itu mendorong Korea Utara untuk memperbarui ancaman aksi militer - dan tak lama setelah itu meledakkan kantor penghubung bersama yang telah didirikannya dengan Korea Selatan pada 2018.
(mdk/pan)