Kisah Putri Uighur Pilih Mati daripada Ditiduri Kaisar China
Kisah Putri Uighur Pilih Mati daripada Ditiduri Kaisar China. Nama aslinya adalah Nur Ela Nurhan. Istri dari seorang panglima perang suku Uighur yang dikalahkan tentara Kekaisaran Qing. Nur diculik dan dipersembahkan untuk Kaisar Qianlong
Kecantikan wanita Uighur itu tersohor ke seluruh stepa dan Pegunungan Tian Shan. Dia dikenal sebagai selir Rong dari Xinjiang. Sebagian memanggilnya selir wangi karena tubuhnya sangat harum.
Sejumlah sumber menyebut nama aslinya adalah Nur Ela Nurhan. Istri dari seorang panglima perang suku Uighur yang dikalahkan tentara Kekaisaran Qing. Nur diculik dan dipersembahkan untuk Kaisar Qianlong di Peking, penguasa seantero China yang memerintah dari tahun 1735 hingga 1795.
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Di mana pemukiman orang Austronesia ditemukan di China? Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
Melihat kecantikan Nur, Kaisar Qianlong jatuh cinta seketika. Dibangunnya sebuah istana dengan taman yang mirip dengan suasana di Xinjiang, kampung halaman sang putri. Tak cuma itu, Kaisar juga membangun sebuah masjid dan bangunan lain bergaya Uighur agar wanita cantik itu merasa betah tinggal di sana.
Namun rupanya semua perhatian Kaisar Qianlong tak membuat Nur alias Selir Rong luluh. Dia tak pernah membuka hatinya untuk Qianlong. Dia juga tak pernah mau ditiduri seperti selir-selir lainnya.
Suatu hari Kaisar yang mabuk masuk ke kamar Selir Rong dan mencoba melampiaskan napsunya. Namun Selir Rong mengeluarkan belati yang dia sembunyikan. Dia melukai tangan Kaisar dan membatalkan niat pria itu.
Melukai Kaisar pada zamannya adalah pelanggaran yang sangat berat dan pelakunya pasti dihukum mati dengan cara sadis. Namun Qianlong memaafkan Selir Rong karena rasa cintanya.
Dalam Buku Dinasti Qing, Sejarah Para Kaisar Berkucir 1616-1850 yang ditulis Michael Wicaksono dan diterbitkan Elex Media Komputindo, digambarkan akhir tragis nasib Selir Rong.
Saat Kaisar sedang melakukan sembahyang tahunan, Ibu suri memanggil Selir Rong ke istananya. Dia memerintahkan seluruh puri ditutup rapat dan dijaga ketat. Bahkan jika ada, Kaisar pun tak diizinkan masuk.
Ibu Suri bertanya, apa sebenarnya keinginan Selir Rong?
Jawabannya hanya sepatah kata. "Mati," kata Selir Rong sambil berlinang air mata.
Ibu Suri mengabulkan permintaan itu. Dia memberi selendang putih dan membawa Selir Rong ke ruangan kosong di sebelah selatan istana. Selir Rong berlutut dan mengucapkan terima kasih sebelum mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya.
Seorang Kasim atau pelayan istana yang mengetahui kejadian itu segera berlari ke Kuil Langit tempat Kaisar Qianlong bersembahyang. Qianlong berlari menuju kediaman Ibu Suri namun terlambat. Selir Rong sudah meninggal.
Kaisar memerintahkan jenazah selir kesayangannya itu diurus dengan baik dan dimakamkan khusus di Paviliun Taoran, di sebelah selatan Peking.
Versi yang berkembang di Masyarakat Uighur sedikit berbeda. Sang Putri tak mati bunuh diri, tapi tewas karena diracun oleh Ibu Suri dan selir-selir Kaisar yang iri padanya. Akhir kisah Selir Wangi ini tak kalah tragis.
Baca juga:
Begini Kondisi Pusat Kejuruan Muslim Uighur yang Mirip Kamp Perang
Amnesty International: Tempat Penahanan Muslim Uighur di China Mirip Kamp Konsentrasi
Warga Muslim Uighur Didiskriminasi Pemerintah China Demi Perangi Radikalisme
Melihat Sejarah Penyebab Muslim Uighur Alami Diskriminasi
Pemerintah RI Didesak Tegas Soal Pelanggaran HAM Menimpa Muslim Uighur