Komandan pemberontak Sulu ditangkap
Dia ditangkap bersama istrinya di Kampung Melur Bugaya Kota Semporna, Negara Bagian Sabah, pukul 1.30 Sabtu lalu.
Malaysia mengatakan telah menangkap komandan pasukan pemberontak Sulu yang selama ini buron.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar menyatakan komandan bernama Amir Bahar Hushin Kiram berusia 50 tahun itu merupakan tokoh kunci dalam penyerangan pemberontak Sulu yang dimulai bulan lalu, seperti dilansir surat kabar The Star, Senin (25/3).
Amir Bahar adalah keponakan dari Jamalul Kiram yang selama ini mengaku sebagai Sultan Sulu. Dia ditangkap bersama istrinya, 47 tahun, di wilayah berawa di Kampung Melur Bugaya Kota Semporna, sebelah timur Negara Bagian Sabah, sekitar pukul 1.30 Sabtu lalu.
Khalid mengatakan dengan ditangkapnya Amir Bahar maka kekuatan pasukan pemberontak Sulu telah lumpuh. Dia menyebut sebanyak 416 tentara pemberontak Sulu telah ditangkap di Ops Daulat. Sekitar 110 di antaranya di berada dalam penahanan pasukan khusus, termasuk Amir bahar dan istrinya.
Ketika dihubungi di Ibu Kota Manila, Filipina, melalui telepon, juru bicara keluarga Kiram, Abraham Indjani,mengatakan Amir bahar adalah anak dari Ismail Kiram dan keponakan Jamalul dan Azzimudie.
"Dia tak ada kaitannya dengan penyerbuan pasukan Sulu. Dia sudah menetap di Lahad Datu sejak lama," kata Abraham.
Warga setempat mengatakan ketika negosiasi gagal, Amir Bahar yang sebelumnya disangka adik dari Kiram menghilang dan diduga kuat pergi ke Semporna.