Koran Libanon: Pangeran Muhammad Bin Salman Dukung Israel Gulingkan Raja Yordania
Koran Libanon itu menuturkan Pangeran MBS sepakat mendukung Israel dalam rencana ini sebagai imbalan agar Arab Saudi menjadi pengelola wilayah suci Yerusalem menggantikan Yordania.
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS) dilaporkan mendukung Israel untuk merencanakan penggulingan Raja Yordania Abdullah II sebagai imbalan untuk menjadi pengelola wilayah pendudukan Yerusalem. Demikian dilaporkan harian Libanon, Al Akhbar.
Koran itu mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan Yordania yang mengatakan upaya untuk menggulingkan Raja Abdullah II adalah rencana yang melibatkan Israel, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Mengapa Arab Saudi dianggap lebih diunggulkan saat melawan Indonesia? Selain sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Roberto Mancini juga memiliki kualitas pemain dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
Menurut sumber yang tidak diketahui namanya itu, rencana penggulingan yang cukup rumit ini melibatkan banyak pihak, tapi Raja Abdullah II berhasil menggagalkan upaya itu dengan tenang dan tetap mempertahankan keseimbangan kekuatan internal dan kawasan.
"Kewaspadaan Raja dan cepatnya pergerakan militer serta aparat keamanan berhasil menggagalkan upaya kudeta untuk menggulingkan dan menggantinya dengan kakaknya Pangeran Hamzah Bin Al-Hussein," kata sumber itu, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Selasa (20/4).
Israel, lanjut sumber itu, berencana menggulingkan Raja Abdullah II karena Yordania menolak kesepakatan damai yang ditawarkan AS untuk Timur Tengah yang dikenal dengan nama "Kesepakatan Abad Ini" berisi rencana untuk mencarikan tanah air alternatif bagi Palestina dan mencaplok Bukit Yordan untuk dikuasai Israel.
Koran Libanon itu menuturkan Pangeran MBS sepakat mendukung Israel dalam rencana ini sebagai imbalan agar Arab Saudi menjadi pengelola wilayah suci Yerusalem menggantikan Yordania.
Dengan persetujuan AS, MBS kemudian meminta mantan Jaksa Kerajaan, Basem Awadallah, untuk menyiapkan proses perpindahan kekuasaan di tingkat internal keluarga Kerajaan Yordania, sementara pemimpin Fatah Muhammad Dahlan ditugaskan untuk memobilisasi rakyat Palestina di Yordania dan suku-suku setempat.
Menurut laporan itu, Saudi mempersenjatai sejumlah suku di selatan, memberikan mereka status kewarganegaraan sebagai imbalan jika mereka melancarkan operasi militer.
Baca juga:
PM Yordania Sebut Pangeran Hamzah Tidak Akan Diadili, Bantah Ada Upaya Kudeta
Yordania Larang Publikasi Informasi Soal Keretakan Kerajaan dengan Pangeran Hamzah
Yordania Geger, Mantan Putera Mahkota Dituduh Bersekongkol dengan Asing Ancam Negara
Anggota Kerajaan & Mantan Kepala Pengadilan Yordania Ditangkap Terkait Isu Keamanan
Menkes Yordania Mundur Usai Pasien Covid-19 Meninggal karena Kurang Suplai Oksigen