Lima permainan video game beken ini merusak psikologis anak
Ada game Counter Strike, Grand Theft Auto, Mortal Kombat, Death Race, Call of Duty.
Dampak buruk permainan video, khususnya berjenis perang atau kekerasan, terkadang membuat si pemain hilang kendali dan mencontohnya ke dalam kehidupan nyata. Biasanya anak-anak yang jadi korban dari permainan-permainan ini.
Permainan tersebut dianggap membunuh masa muda anal-anak, menimbulkan kecanduan dan menghabiskan waktu mereka di depan layar, sehingga kurang bersosialisasi. Selain itu, permainan tersebut juga merusak psikologis anak-anak.
-
Apa game paling seru yang mendapatkan peringkat teratas? The Legend of Zelda: Breath of the Wild memuncaki peringkat pertama dengan gameplay yang sangat memuaskan.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Kapan lompat tali menjadi permainan favorit? Sejarah lompat tali yang berakar dari Tiongkok kuno, menurut International Rope Skipping Federation (IRSF), membuktikan bahwa permainan "hundred rope jumping" pernah menjadi favorit selama Festival Tahun Baru Tiongkok.
-
Game apa yang dipertandingkan di Banyuwangi Esports Competition? Banyuwangi Esports Competition mempertandingkan game mobile populer, Mobile Legends: Bang Bang, dengan total hadiah senilai Rp 30 juta.
-
Kapan ketapel masih menjadi permainan favorit? Tidak ada yang tahu persis kapan ketapel pertama kali dimainkan, namun di era 1960-1970 an, ketapel masih menjadi permainan yang favorit.
-
Di mana permainan congklak berasal? Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno timur tengah.
Mengapa psikologis anak-anak dapat dirusak oleh mainan-mainan ini?
"Ibarat candu, perlahan-lahan efek game tersebut merusak sisi psikologis dan kepribadian anak. Kita selaku orang tua cenderung lalai akan gejala ini," ujar Manager Program LBH Anak Aceh, Rudy Bastian beberapa waktu lalu.
Menurut Bastian, game online itu menawarkan sensasi praktis bagi anak dengan nuansa peperangan, perkelahian, pembantaian etnis, perang antar suku, dan bahkan pembunuhan sadis. Usaha mencontoh para tokoh dalam permainan itulah yang ditakutkan akan dilakukan generasi muda.
Berikut ini beberapa permainan video yang merusak psikologis anak di berbagai belahan dunia, yang berhasil dirangkum merdeka.com:
Grand Theft Auto
Game ini tidak hanya populer di kalangan  anak-anak, namun juga remaja, bahkan mereka yang dewasa. jenis permainan yang sarat akan kekerasan, pemberontakan, dan melawan hukum turut dilakoni sang pemain dalam memerankan tokoh utamanya.
Sudah sepatutnya bila game ini menjadi salah satu game yang berdampak buruk bagi psikologis pemainnya, terlebih anak-anak yang mencernanya mentah-mentah, menjadi seorang yang agresif bahkan kriminal seperti tokoh utamanya.
Death Race
Video game yang diadaptasi dari film ini menuai kontroversial akibat grafik kekerasan yang ditimbulkan. Pemain dituntut membunuh lawannya satu demi satu, dengan cara menembak, melindas dengan mobil tempur, atau dengan serangkaian senjata api lainnya.
Unsur kekerasan yang nyata dalam game ini mendorong Dewan Keamanan Nasional untuk menghentikan peredaran permainan yang sarat dengan kekerasan ini.
Mortal Kombat
Diadaptasi dari filmnya yang melegenda, game yang satu ini dinilai mempunyai unsur kekerasan terparah. bagaimana tidak dalam mematikan lawannya sang pemain dapat menggunakan jurus yang membuat kepala lawan putus, mengeluarkan jantung dan penuh grafik darah segar.
Kekerasan yang tampak nyata seperti ini dapat merangsang sang pengguna, terutama anak-anak untuk bertindak kejam di luar batas kemanusiaan.
Call of Duty
Game perang yang satu ini memang menjadi salah satu idola bagi bara gamer. Efek nyata yang dihasilkan membuat pemain dapat merasa terlibat langsung dalam kerasnya perang yang sarat akan desingan peluru dan ledakan bom.
Namun di balik itu, gam ini sarat akan kekerasan, kejahatan perang, yang jauh akan kedamaian. pemain menjadi mudah untuk tersulut provokasi dan menciptakan perang.
Counter Strike
Counter Strike merupakan permainan perang-perangan antara polisi melawan teroris. Di permainan ini diajarkan si pemain dengan bebas melakukan adegan kekerasan untuk membunuh orang yang dianggap musuh.
Adegan kekerasan yang ada dalam permainan ini memang sadis, seperti menusuk, mengebom, menembak, dan merudal orang.
Â
(mdk/ard)