Membandingkan Kekuatan Pasukan Afghanistan dan Taliban, Siapa yang Lebih Unggul?
Para pengamat dan pejabat mengatakan, kemenangan militer Taliban tak bisa dijamin, mengacu pada kemampuan dan sumber daya pasukan pertahanan Afghanistan, yang masih mengendalikan kota-kota penting.
Taliban saat ini mengendalikan sekitar setengah dari seluruh distrik di Afghanistan, setelah melakukan serangkaian serangan dalam beberapa bulan terakhir sejak pasukan asing mulai ditarik dari negara tersebut.
Namun para pengamat dan pejabat mengatakan, kemenangan militer Taliban tak bisa dijamin, mengacu pada kemampuan dan sumber daya pasukan pertahanan Afghanistan, yang masih mengendalikan kota-kota penting.
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Kapan Perang Badar terjadi? Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan dan keimanan kaum Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H atau 13 Maret 624 M, ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Apa yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu? Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun Facebook di antaranya oleh akun Vicho Najwa, Hasanova Store, dan Yuni Sri Rahayu. Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
Berikut perbandingkan kekuatan pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban:
Personel
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (9/8), total kekuatan pasukan keamanan nasional Afghanistan – termasuk angkatan darat, pasukan khusus, angkatan udara, dan intelijen – lebih dari 307.000 pada akhir April lalu. Data ini berdasarkan laporan Inspektur Jenderal Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) pekan lalu.
Pasukan tempur yang tersedia pada hari tertentu kemungkinan sekitar 180.000, menurut perkiraan Jonathan Schroden dari think-tank militer, CNA.
Sementara itu jumlah kekuatan Taliban tidak diketahui secara akurat. Pemantau Dewan Keamanan PBB tahun lalu mengatakan kelompok itu memiliki antara 55.000 hingga 85.000 pejuang.
Dana
Bantuan asing sangat penting bagi Afghanistan, salah satu negara paling miskin di dunia.
Menurut Badan Penelitian Kongres AS, militer Afghanistan membutuhkan USD 5 miliar sampai USD 6 miliar per tahun. Washington biasanya menyiapkan sekitar 75 persen dari kebutuhan tersebut dan berjanji terus memberikan dukungan.
Sementara dana atau keuangan Taliban tidak jelas. Pendapatan mereka diperkirakan antara USD 300 juta sampai USD 1,5 miliar, menurut pemantau PBB.
Pemantau mengatakan, Taliban mendapatkan dana dari industri narkotika besar di negara itu, melalui pemerasan terhadap perusahaan, kegiatan kriminal lainnya, dan dengan mengenakan pajak di daerah-daerah yang berada di bawah kendali mereka.
“Berdasarkan informasi yang tersedia, jelas bahwa Taliban tidak berjuang sehubungan dengan perekrutan, pendanaan, senjata atau amunisi,” jelas para pemantau.
Pakistan, Iran, dan Rusia telah dituduh Washington dan Kabul memasok sumber daya dan bantuan pendampingan ke Taliban, namun ketiga negara ini membantah tuduhan tersebut.
Senjata, peralatan, dan kohesi
AS menghabiskan USD 10 miliar untuk membangun kembali dan menyediakan peralatan untuk militer Afghanistan setelah mengalahkan rezim Taliban sebelumnya pada 2001.
Pasukan Afghanistan memiliki keunggulan teknologi di atas Taliban, menggunakan berbagai macam senjata buatan Barat, termasuk senapan serbu modern, kacamata penglihatan malam, kendaraan lapis baja, artileri dan drone pengintai kecil.
Mereka juga memiliki sesuatu yang tidak dapat ditandingi Taliban: angkatan udara. Militer Afghanistan memiliki armada yang tersedia sebanyak 167 pesawat, termasuk helikopter serang, menurut laporan SIGAR.
Taliban utamanya menggunakan persenjataan kecil dan senjata ringan yang membanjiri Afghanistan selama konflik puluhan tahun, seperti senapan serbu AK-47 rancangan Rusia, dan menurut pengamat mereka juga mendapatkan senjata dari pasar gelap regional.
Selain senapan sniper dan senapan mesin, kelompok itu juga telah mengerahkan granat berpeluncur roket, mortir, dan roket kecil lainnya, sambil juga mencoba menggunakan beberapa senjata anti-pesawat dan anti-tank dengan berbagai keberhasilan, tulis Antonio Giustozzi dalam bukunya tahun 2019 terkait Taliban.
Pembom bunuh diri dan alat peledak buatan (IED) menjadi salah satu senjata paling mematikan yang digunakan Taliban saat menyerang pasukan Afghanistan dan asing.
Taliban juga merebut dan menggunakan senjata dan peralatan buatan Barat yang dipasok ke militer Afghanistan, termasuk perangkat penglihatan malam, senapan serbu, dan kendaraan.
Pasukan Afghanistan telah diuji kepercayaan dirinya selama bertahun-tahun, menderita banyak korban, korupsi, desersi, dan sekarang penarikan pasukan asing. Perencanaan dan kepemimpinan yang buruk juga menjadi penyebab rendahnya semangat kerja.
Para pengamat menyampaikan, Taliban telah menunjukkan kohesi yang lebih besar meskipun ada laporan keretakan internal dalam beberapa tahun terakhir. Menurut pengamat, semangat keagamaan serta janji keuntungan materi sebagai faktor yang berkontribusi.
(mdk/pan)