Nyamar Jadi Dokter Perempuan, Pria Malaysia Minta Pasien Kirim Video & Foto Bugil
Pria bernama Ooi Chuen Wei (37) asal Malaysia ini mengaku bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Singapura.
Seorang pria menyamar jadi dokter kandungan perempuan dan meminta 35 perempuan mengirim foto dan video bugil. Pria bernama Ooi Chuen Wei (37) asal Malaysia ini mengaku bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Singapura.
Atas aksinya tersebut, dokter gadungan ini dijatuhi hukuman 40 bulan penjara oleh pengadilan Singapura pada Rabu (26/10). Dia mengaku bersalah atas enam dakwaan penyamaran. Lima belas tuduhan serupa dipertimbangkan.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Kapan acara akad nikah Dhitya Putra Bungsu Dokter Boyke? Akad nikah putra bungsu dokter Boyke di pagi hari digelar dengan adat Jawa yang begitu kental.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Di dalam persidangan, terungkap jika Ooi memulai aksinya pada akhir 2016. Dia membuat akun Facebook dengan nama “Dr Janice Lee Yan Hooi”. Di profilnya dia mengaku bekerja di “Gleneagles Medical Singapore”. Dia menggunakan foto perempuan Malaysia yang diambil secara acak sebagai foto profilnya, seperti dilansir The Straits Times, Rabu (26/10).
Agar terlihat semakin meyakinkan, Ooi menambahkan sejumlah teman laki-laki dan perempuan di akun Facebooknya. Dia juga membuat akun Instagram dan LinkedIn dengan nama yang sama.
Setelah mengidentifikasi perempuan yang dijadikan target, dia mengirim pesan dan memperkenalkan diri sebagai Dr Lee dan menawarkan diri untuk memberikan konsultasi terkait kesehatan payudara dan seksual setiap bulan. Dia lalu mengirim instruksi bagaimana melakukan pijat payudara dan area kewanitaan dan meminta korbannya mengirim video saat mereka melakukan pijat tersebut.
Ooi berdalih video-video tersebut digunakan untuk diagnosis masalah kesehatan sehingga dia bisa memberikan pasiennya rencana penanganan.
"Ini pada dasarnya adalah penipuan pengobatan jarak jauh (telemedicine) oleh terdakwa. Terdakwa mengunduh dan menyimpan video dan gambar setelah dia menerimanya, para korban percaya kebohongan yterdakwa," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum (JPU), R Arvindren.
Pelaku juga menolak berbicara dengan para korban untuk menutupi identitasnya. Antara 2018 dan 2021, 35 korbannya mengirim 919 foto dan video ke Ooi.
Ooi juga berusaha menipu tujuh korban lainnya, tapi gagal. Aksinya ini mulai terungkap ketika salah seorang korbannya mulai curiga pada 2021.
Korban ini menyelidiki sendiri dan mengetahui tidak ada yang bernama Dr Janice Lee Yan Hooi yang bekerja di Gleneagles.
Korban lalu melapor ke polisi dan Ooi ditangkap pada 11 November 2021.
Baca juga:
Gagal Jadi Dokter Bikin Pemuda di OKU Timur Buka Praktik Ilegal
Pemuda Ini Jadi Dokter Gadungan, Tanpa Pengalaman Nekat Pasang Infus ke Pasien
Mahasiswi Kediri Ditipu Dokter Gadungan, Pelaku Temui Orang Tua Korban Janjikan Ini
Tipu Mahasiswi, Dokter Gadungan Ditangkap di Tempat Hiburan Malam
Berobat ke Dokter Palsu, Mantan Anggota Dewan Nyaris Kehilangan Semua Giginya