Panggung Dunia Bakal Berbeda Tanpa Donald Trump
Donald Trump selalu menjadi sumber berita dan inspirasi budaya pop sejak dia berkuasa. Dan dia akan membuat banyak orang kehilangan jika dia kalah dari Joe Biden. Pemilihan presiden Amerika Serikat akan berlangsung hari ini.
Donald Trump selalu menjadi sumber berita dan inspirasi budaya pop sejak dia berkuasa. Dan dia akan membuat banyak orang kehilangan jika dia kalah dari Joe Biden. Pemilihan presiden Amerika Serikat akan berlangsung hari ini.
Semua orang menyukai Donald Trump. Ini mungkin jenis cinta tapi benci dalam beberapa kasus, tapi tetap saja itu cinta namanya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
"Jadi, jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya pada 3 November, dia akan meninggalkan lubang menganga yang mungkin tidak akan pernah terisi dengan cara yang sama lagi," tulis kolumnis Chris Sweeney dalam opininya yang dimuat Russian Today, dikutip Senin (2/11).
Menurut Sweeney, Trump selalu mengejutkan saat tampil di depan publik dengan berbagai komentar yang dilontarkan. Dia secara sarkas mengatakan hal itu membuat Trump tak pernah membosankan.
Para seniman, tulisnya, juga menganggap Trump sebagai inspirasi yang murah hati. Karya baru Alison Jackson menggambarkan Trump sedang berhubungan seks dengan Miss Universe yang mengenakan masker Covid. Sebelumnya, Alison Jackson menggambar Trump sedang berpelukan dengan Ku Klux Klan.
Mural Trump ciuman dengan Putin
Ada juga patung 'The Emperor Has No Balls' - patung Trump telanjang dan gemuk tanpa alat vital yang muncul di trotoar di Cleveland, Los Angeles, New York, Seattle, dan San Francisco. Satu kelompok seni sangat menyukainya, mereka memesannya sendiri untuk ditempatkan di atas Terowongan Belanda di New Jersey.
Kathy Griffin dikejutkan oleh bagaimana kreasi artistiknya, foto dirinya memegang kepala terpenggal Trump, menjadi viral. Dia kemudian diselidiki Departemen Kehakiman dan dimasukkan ke dalam daftar kriminal Interpol.
Seniman jalanan Dominykas Ceckauskas dan Mindaugas Bonanu membuat mural Make Everything Great Again - menggambarkan Trump mencium Presiden Rusia Vladimir Putin - di ibu kota Lithuania Vilnius.
Dalam opininya, Sweneey juga menyindir kritikus Trump yang kini beralih menjadi pendukung terbesarnya seperti penulis dan aktivis Candace Owens.
"Kyle Rittenhouse, 17 tahun yang dipuji presiden karena diduga telah menembak tiga orang selama kerusuhan ras di Kenosha, adalah nama lain yang, berkat POTUS (President of the United States) miliaran orang tidak akan pernah lupa," tulisnya.
Budaya pop Trump
Secara sarkas, Sweneey juga menulis para bintang dunia yang pernah bersinggungan dengan Trump atau kerap melontarkan kritik kepada presiden seperti Robert De Niro dan Madonna.
Dia juga menyebut beberapa orang yang memanfaatkan nama Trump sehingga dikenal orang seperti Anthony Scaramucci, Direktur Komunikasi Gedung Putih yang tampil menjadi kontestan di reality show Amerika, Celebrity Big Brother.
"Oportunis lain adalah Sean Spicer, yang, setelah enam bulan menjabat sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, tampil sebagai cameo di Emmy untuk mengejek konferensi pers yang terkenal di mana dia mengklaim pelantikan Trump telah menarik kerumunan terbesar dalam sejarah," tulisnya.
Tak hanya itu, Spicer juga mendaftar sebagai kontestan di acara TV Dancing with the Stars.
"Tidak ada politikus yang pernah merasakan pengaruh budaya pop Trump," tulisnya.
The Trump Show
Sejumlah buku tentang Trump juga bermunculan setelah dia berkuasa. Sweneey menyebut penulis Bob Woodward yang telah menerbitkan dua buku tentang empat tahun Trump menjabat. Dan masih banyak buku oleh banyak penulis lain.
"BBC baru-baru ini memutar film dokumenter tiga bagian, The Trump Show, mendapat ulasan hangat. Dia benar-benar mengasyikkan. Apa pun persuasi politik Anda, Anda tidak dapat menyangkal pria itu punya karisma. Ada sesuatu dalam dirinya - aura. Dia memancarkan energi, secara besar-besaran," sindirnya.
"Itu bukan berarti dia membuat keputusan yang tepat atau pemimpin yang baik, tetapi Anda tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Dia menciptakan tontonan. Seperti pertemuan puncaknya dengan Kim Jong Un - pertemuan itu diubah menjadi peristiwa global besar-besaran, tetapi ketika dibongkar, terungkap hanya beberapa diskusi tanpa substansi."
Meme Trump juga tak terhitung jumlahnya. Tayangan dokumenternya bermacam-macam.
"Dan seluruh hutan telah ditebang untuk bermil-mil inci kolom yang dicetak yang telah dikhususkan untuk pemain sandiwara politik terhebat di dunia," tulisnya.
"Donald Trump adalah emas box-office. Dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik tanpa dia sebagai presiden, tetapi ketika dia meninggalkan panggung dunia, apakah itu setelah pemilihan ini atau dalam waktu empat tahun, dia akan dirindukan."
(mdk/pan)