Para presiden ini menolak gaji dari negara
Para presiden ini menolak gaji dari negara. Untuk menjadi seorang presiden, seorang kandidat harus melalui proses yang cukup menguras, tenaga, pikiran, dan biaya. Ongkos menjadi presiden bisa mencapai mioliaran hingga triliunan rupiah. Namun setelah terpilih, ada presiden yang menolak menerima gaji dari negara.
Menjadi seorang pemimpin negara atau presiden tentu bukan pekerjaan main-main. Terlebih lagi menjadi pemimpin negara besar seperti Amerika Serikat. Untuk menjadi seorang presiden, seorang kandidat harus melalui proses yang cukup menguras, tenaga, pikiran, dan biaya. Untuk menjadi presiden dari sebuah negara besar seperti Amerika, ongkosnya bisa terbilang hingga miliaran atau bahkan triliunan rupiah.
Pekan ini publik dunia mengetahui, Donald Trump telah terpilih sebagai presiden Amerika ke-45 setelah mengalahkan Hillary Clinton. Kabar kemenangan Trump ini ternyata cukup mengejutkan dunia.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Korea Amerika? Peringatan ini, menandai sejarah migrasi pertama orang Korea yang dilakukan pada tahun 1903.
-
Apa rahasia sukses Korea Selatan menjadi negara maju? Pemimpin yang Punya Visi Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi. Keputusan ini berbeda dengan pemimpin Korea Utara yang memfokuskan ekonomi untuk kepentingan militer.
-
Apa yang terjadi pada pemimpin oposisi Korea Selatan? Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Dia ditikam di lehernya ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Korea Selatan, Selasa (2/1/2024).
-
Bagaimana budaya Korea mempengaruhi Amerika? Budaya Korea, secara umum, telah meninggalkan jejak yang cukup besar di Amerika. Makanan Korea telah menjadi sangat populer, dan menikmati bibimbap dengan tambahan kimchi kini menjadi hal yang lumrah, seperti yang didengarkan beberapa K- Lagu pop dalam perjalanan pulang.
-
Kapan Megawati tiba di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
-
Apa yang sedang Megawati persiapkan di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
Tapi sebetulnya semenggiurkan apa jabatan presiden sehingga banyak orang ingin mendapatkannya? Bagaimana pun presiden adalah sebuah jabatan, sebuah pekerjaan yang pasti akan mendapat gaji dari negara. Namun ternyata ada presiden yang menolak menerima gaji dari negara. Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini:
Presiden Amerika Serikat John F Kennedy
John F Kennedy merupakan salah satu presiden Amerika Serikat (AS) yang paling terkenal. Saat menjabat sebagai orang nomor satu di AS, Kennedy menolak menggunakan gajinya untuk keperluan pribadinya.
Saat itu gaji presiden AS sebesar USD 100 ribu dengan tambahan USD 50 ribu. Kennedy lebih memilih menyumbangkan gajinya untuk amal. Kecintaannya kepada orang miskin terlihat dalam setiap kebijakan yang dikeluarkannya. Salah satunya dia berusaha meningkatkan upah dan memperbaiki kondisi kerja.
Kennedy adalah presiden AS ke-35. Kennedy tewas dibunuh dengan cara ditembak pada 1963 di Texas saat konvoi. Kasus pembunuhan itu sangat kontroversial hingga kini.
Presiden Argentina Mauricio Macri
Presiden baru Argentina, Mauricio Macri, berasal dari latar pebisnis dan keluarga kaya raya. Kemarin Macri mengumumkan rencana mendonasikan gajinya ke dapur umum untuk kaum duafa di Buenos Aires, seperti dilaporkan Today Online, Sabtu (16/1).
Macri dilantik pada 10 Desember 2015, mengakhiri rezim 12 tahun kepemimpinan suami-istri Cristina Fernandez dan Nestor Kirchner yang berhaluan sosialis. Macri, sebagai politikus liberal yang didukung banyak konglomerat Argentina, mengaku tidak akan mengambil gajinya selama menjabat.
Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Argentina, Macri mendapatkan penghasilan 100 ribu Peso per bulan atau setara Rp 151 juta. Setelah dipotong pajak, gaji presiden berkisar 61 ribu peso (setara dengan Rp 46,6 juta).
Gaji bersih itulah yang akan disumbangkan Macri untuk memberi makan kepada sedikitnya 1.800 duafa setiap harinya di Villa Soldati sebelah selatan ibu kota Argentina, seperti dilaporkan surat kabar Clarin.
Aksi sosial sang presiden ternyata bukan hal baru. Saat menjabat sebagai Wali Kota Buenos Aires, Macri juga melakukan hal serupa.
Kendati banyak terlibat kegiatan amal, pria berusia 56 tahun ini ternyata dimusuhi serikat buruh dan pegawai negeri Argentina. Hanya dalam waktu sebulan menjabat, Macri telah mengeluarkan 26 dekrit yang mendukung aliran modal asing dan sistem pasar bebas di negara Amerika Latin itu, seperti dilaporkan Telesur.
Diperkirakan hingga akhir Januari 2016, Macri telah membuat 10 ribu pegawai tidak tetap pemerintah kehilangan pekerjaan. Dia juga sengaja melemahkan nilai tukar Peso, dengan alasan supaya investor asing tertarik menanamkan modal. Hasilnya, inflasi Argentina meningkat sejak awal tahun ini, membuat berat kehidupan rakyat miskin.
Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak
Presiden Korea Selatan ini berjanji menyumbangkan seluruh gajinya selama menjabat lima tahun untuk orang tidak mampu dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bukan kali ini saja terjadi, Lee yang menjabat sebagai presiden sejak 25 Februari 2008, sudah sejak lama akrab dengan kegiatan amal.
Mantan CEO di sebuah perusahaan konstruksi dengan kekayaan berlimpah ini juga menyumbangkan gajinya saat menjabat sebagai wali kota Seoul pada 2002 sampai 2004. Saat itu, gajinya disumbangkan untuk anak-anak pembersih jalan dan petugas pemadam kebakaran.
Tak ada info pasti berapa total yang disumbangkan Lee. Namun, saat kampanye, Lee pernah berjanji untuk menyumbangkan kekayaan pribadinya yang bernilai lebih dari USD 30 juta kepada orang miskin.
Presiden Amerika Serikat Herbert Hoover
Presiden Amerika Serikat ke 31 ini telah aktif di dunia amal jauh sebelum dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di AS. Saat Perang Dunia I terjadi Hoover bersama dengan Committe Relief Belgium (CRB) yang didirikannya mengeluarkan lebih dari USD 1 miliar untuk memberi makan 11 juta warga Belgia yang kelaparan.
Dia menolak sejumlah penghargaan atas kegiatan amal yang dilakukannya. Saat dia menjabat sebagai presiden AS (1929-1933), Hoover menolak menerima gaji. Dia lebih memilih menyumbangkan gajinya untuk kegiatan amal.
Sikap itu mengakibatkan Hoover tercatat sebagai salah satu presiden AS yang dermawan.
Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih Donald Trump
Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih Donald Trump pernah mengatakan dia tidak akan menerima gaji sebagai seorang presiden sepeser pun.
Seiring Trump baru terpilih menjadi presiden setelah mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilu Rabu lalu, muncul pertanyaan, apakah dia akan mau menerima gaji sebagai presiden.
Pada 17 September 2015, dalam suatu acara di Rochester, Negara Bagian New Hampshire, pria 70 tahun itu pernah mengatakan dia tidak akan menerima gajinya jika terpilih jadi presiden.
"Hal pertama yang akan saya lakukan jika terpilih jadi presiden, saya tidak akan menerima gaji itu. Itu bukan masalah bagi saya," kata dia saat itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Sabtu (12/11).
Seseorang dalam akun Twitter pernah menanyakan Trump dalam sebuah tayangan video dan pertanyaan itu muncul di akun Twitter Trump pada 21 September 2015.
"@realDonaldTrump, apakah Anda akan menerima gaji presiden jika terpilih?
Trump menjawab: "Soal gaji ini, saya tidak akan mengambilnya, satu dolar pun. Saya benar-benar akan menolak gaji jika saya jadi presiden.."
Dalam video itu juga Trump mengatakan dia membiayai sendiri kampanyenya selama ini.
Majalah Forbes memperkirakan kemarin total kekayaan pria dijuluki Raja Properti AS itu mencapai USD 3,7 miliar (RP 49 triliun).
Herbert Hover yang punya penghasilan jutaan dolar dari industri tambang dan John F Kennedy yang berasal dari keluarga kaya raya, keduanya menyumbangkan gaji mereka ketika menjabat presiden.
Dalam situs resmi pemerintah AS disebutkan, selama masa jabatannya, presiden akan menerima kompensasi sebesar USD 400 ribu (Rp 5,3 miliar) setahun, yang dibayarkan tiap bulan dan mendapat tunjangan sebesar USD 50 ribu (Rp 670 juta) untuk membantu tugas-tugas resminya.