PAS: Hilangkan kata Allah dari Alkitab Malaysia
Mereka mengatakan masalah ini sangat sensitif.
Partai Islam Se-Malaysia (PAS) baru-baru ini meminta agar perdebatan muncul lagi soal boleh atau tidaknya umat Nasrani menggunakan nama ganti Tuhan dalam bahasa Arab ditulis Allah di Alkitab Malaysia. Mereka mengatakan ini masalah sensitif.
Penggunaan kata itu memunculkan kegelisahan di kalangan umat beragama Negeri Jiran itu. "Allah muncul misalnya dalam kalimat Syahadat. Hal ini harus diucapkan dengan konteks yang benar," kata Ketua bidang informasi PAS Tuan Ibrahim Tuan Man, seperti dilansir surat kabar Malaysian Chronicle, Kamis (27/12).
Dia mengatakan PAS akan terus mempertahankan hak umat Islam dalam menggunakan kata Allah. Karenanya dia meminta akan lebih baik jika Alkitab berbahasa Melayu di Malaysia menggunkan kata Tuhan ketimbang Allah.
Dia menyebut di beberapa edisi Alkitab lainnya memang menggunakan kata Tuhan. Dia menjelaskan umat Nasrani di negara-negara Barat juga tidak menyebut kata Allah sebagai Tuhan dari pandangan Kristen.
Dia mengatakan seharusnya di dalam Alkitab edisi Malaysia juga menggunakan kata Tuhan. Ini lantaran menurut dia kata itu lebih akurat artinya.
Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan kata Allah jika tetap digunakan dalam Alkitab nantinya tidak hanya akan membingungkan muslim, namun juga umat Kristen.
Sekretaris Jenderal PAS Mustafa Ali dan Komisioner Negara Bagian Selangor Abdul Rani Osman justru menyambut baik pernyataan dilontarkan Ibrahim.
Perdebatan mengenai penggunaan kata Allah muncul setelah Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokrasi (DAP) juga berkoalisi dengan PAS di Pangkatan Rakyat (koalisi partai oposisi) Lim Guan Eng meminta pada pemerintah federal agar mengizinkan umat Kristen menggunakan kata Allah dalam Alkitab berbahasa Melayu.