Pasukan Israel Tanam Pohon di Gaza, Ternyata Ini Tujuannya
Di tengah serangan darat di Jalur Gaza, Palestina, pasukan penjajah Israel menanam pohon. Aksi ini punya tujuan khusus.
Pasukan Israel Tanam Pohon di Gaza, Ternyata Ini Tujuannya
Di tengah kebrutalan pasukan penjajah Israel yang tanpa henti, terjadi aksi kontroversial di Gaza. PadaSelasa pasukan Israel dikabarkan menanam pohon di utara Gaza sebagai penghormatan kepada para pemukim ekstrem Israel yang dipenjara atas kekerasan terhadap warga Palestina, menurut sebuah video online.
Sumber: Middle East Eye
Para prajurit Israel memilih untuk melakukan tindakan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap para tahanan dari kelompok ekstremis.
Foto: X
- AS Desak Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza Tapi Malah Kirim Lebih Banyak Bom
- Israel Kerahkan 10.000 Tentara di Gaza, Ada Berapa Pasukan Hamas?
- Pasukan Israel Serbu dan Serang RS Al-Shifa di Gaza, Terdengar Suara Ledakan
- Begini Reaksi Warga Gaza Saat Baca Selebaran Israel Berisi Tawaran Imbalan Uang Soal Tawanan Hamas
“Kami menanam pohon itu untuk pemberontakan rakyat Israel dan pembebasan semua tawanan Zion,” kata seorang tentara di sela serangan darat yang sedang berlangsung di Gaza.
“Ariel Danino dan Amiram Ben Oliel, kami tidak melupakan kalian. Kalian adalah bagian dari perjuangan ini.”
Ariel Danino seorang pemukim ilegal Kumi Ori di Tepi Barat, yang saat ini dalam tahanan administratif atas dugaan kekerasan, merusak properti, dan kerusuhan. Danino telah mengunggah di X atau Twitter, tentang niatnya untuk “menjaga” desa Beita di Palestina, dan akhirnya membunuh penduduknya karena lelucon yang dibuat tentang sandera Israel di Gaza.
Pernyataan Danino muncul ketika Tepi Barat mengalami lonjakan kekerasan pemukim dan militer terhadap warga Palestina, yang menewaskan 163 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Sementara itu, Amiram Ben Oliel, yang sebelumnya dihukum pada tahun 2020 karena serangan pembakaran fatal pada tahun 2015 di Duma, Tepi Barat, juga dihormati dalam aksi tersebut.
Penanaman pohon ini dilakukan di lokasi bekas permukiman Israel di Gaza yang dievakuasi dan hancur setelah Israel mundur dari wilayah tersebut pada 2005. Para prajurit menaman pohon untuk menghormati orang-orang tersebut.
Sumber: Middle East Eye
Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya akan bertanggung jawab atas keamanan Gaza untuk periode waktu yang tidak ditentukan, menandakan niat Israel untuk berada di wilayah tersebut dalam waktu yang lebih lama.
Meskipun klaim Israel tentang invasi ini sebagai respons atas serangan mendadak Hamas, agresi Israel menimbulkan dampak kemanusiaan yang signifikan. Lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan bom berulang dan operasi darat yang sedang berlangsung.