Pemerintah segera dampingi WNI korban MH370 dapatkan ganti rugi
Malaysia telah umumkan puing di Pulau Reunion milik Prancis, bagian dari MH370 yang hilang setahun terakhir
Setelah puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion dipastikan dari Malaysia Airlines MH370, keluarga korban warga negara Indonesia (WNI) segera didampingi pemerintah untuk dapat ganti rugi.
Kementerian Luar Negeri sepekan ini sudah mulai melakukan kontak dengan keluarga korban.
-
Di mana lokasi pesawat MH370 diyakini telah hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Kapan pesawat MH370 menghilang dari layar radar? Mengutip Indy100, Sabtu (6/7), penerbangan MH370 sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang dari layar radar.
-
Apa yang diyakini oleh para ahli di Universitas Cardiff sebagai potensi terobosan dalam kasus MH370? Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini, berkat rekaman audio selama enam detik.
-
Bagaimana para peneliti dari Universitas Cardiff mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan data dan berkas-berkas para keluarga korban pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 itu.
"Kita sudah lakukan pengecekan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mengklaim hak-hak matinya," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com pagi ini, Kamis (6/8).
Iqbal sekaligus telah koordinasi dengan perwakilan Malaysia Airlines di Jakarta. Kemlu menyampaikan rasa simpati pada keluarga korban dan memahami situasi yang ada saat ini tentunya membuat keluarga korban tak menentu.
"Artinya sekarang keluarga benar-benar dapat mulai mengurus apa yang memang menjadi hak mereka, meskipun kita tahu bahwa apapun tak dapat menggantikan rasa kehilangan mereka," sambungnya.
Iqbal juga menyampaikan, pihaknya akan terus mendampingi keluarga korban hingga kasus ini tuntas. Sejauh ini, keluarga korban MH370 baru mendapatkan advance payment, bukan ganti rugi asuransi kematian yang laik karena status pesawat belum jelas.
Tadi malam, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, memastikan flaperon yang ditemukan di wilayah protektorat Prancis dekat Madagaskar itu memang bagian dari MH370. Pemerintah Negeri Jiran mengaku telah mendapat keterangan lengkap tim penguji puing di Kota Toulouse, Prancis.
"Tim ahli internasional telah membuat kesimpulan yang meyakinkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion berasal dari MH370," ujarnya.
Adapun pernyataan Najib berbeda dari temuan Jaksa Penuntut Prancis Serge Mackowiak.
Tim ahli di Toulouse, kata Mackowiak, belum mencapai tahap kesimpulan. Ada indikasi kuat flaperon itu adalah bagian dari Boeing 777 yang dioperasikan Malaysia Airlines.
"Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan keterkaitan antara obyek di Pulau Reunion dengan MH370," kata Mackowiak.
(mdk/ard)