Pemerintah Taiwan Tolak RUU Pernikahan Sesama Jenis
Masalah perkawinan sebenarnya adalah subyek dari tiga referendum terpisah pada hari Sabtu, di mana diajukan oleh kelompok-kelompok yang bersaing.
Pemerintah Taiwan resmi menolak rancangan undang-undang (RUU) tentang pernikahan sesama jenis. Menurut beberapa pengamat, disebut sebagai 'pukulan tragis' terhadap reputasi negara kepulauan itu sebagai pelopor kesetaraan hak bagi kelompok LGBT di Asia.
Hasil referendum gagal mengakomodasi RUU tersebut, meskipun putusan pengadilan tinggi pada Maret 2017, mendukung kemungkinan pengesahannya. Dikutip dari BBC pada Minggu (25/11), pengadilan juga memberi waktu dua tahun bagi Parlemen Taiwan untuk mengubah atau mengesahkan undang-undang baru. Tidak jelas bagaimana voting hari Sabtu akan mempengaruhi legislasi.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Kapan peristiwa pernikahan sepi itu terjadi? Sebuah pesta pernikahan belum lama ini jadi sorotan karena tidak ada tamu undangan meski sudah dimeriahkan oleh biduan sebagai hiburan.
-
Kapan Auw Tjoei Lan menikah dan pindah ke Batavia? Di usia 17 tahun, Auw Tjoei Lan menikah dengan anak dari seorang mayor di Batavia, yang bernama Lie Tjian Tjoen pada 1906.
-
Kapan Sigit Harjojudanto dan istrinya menikah? Keduanya menikah pada 23 Januari 1972 dan telah bersama selama 52 tahun.
Masalah perkawinan sebenarnya adalah subyek dari tiga referendum terpisah pada hari Sabtu, di mana diajukan oleh kelompok-kelompok yang bersaing.
Kelompok konservatif bertanya apakah undang-undang --mendefinisikan pernikahan sebagai persatuan antara seorang pria dan seorang wanita dalam KUH-Perdata Taiwan-- harus tetap tidak berubah, sementara aktivis LGBT menuntut hak pernikahan yang sama.
Hasil awal menunjukkan kelompok konservatif menerima dukungan luar biasa, sementara aktivis hak LGBT gagal memperoleh dukungan. Pemerintah sebelumnya mengatakan, referendum hari Sabtu tidak akan berpengaruh pada perubahan yang ditentukan oleh putusan pengadilan.
Pihak berwenang sekarang diharapkan bisa meloloskan undang-undang khusus, tanpa mengubah Kode Sipil Taiwan. Namun, para pengkampanye khawatir undang-undang yang ada akan lebih lemah bagi pasangan sesama jenis.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Totalitas Kakek 70 Tahun Main Pokemon Go dengan 15 Ponsel
Kereta eskpres anjlok dan terbalik di Taiwan, 18 orang tewas
Cara warga Taiwan tangkal penyakit dan nasib buruk lewat Festival bakar perahu
Kereta cepat Taiwan terguling, 18 penumpang tewas
Timnas Indonesia U-19 bekuk Chinese Taipei 3-1
Jadwal Siaran Piala AFC U-19: Timnas Indonesia U-19 Vs Chinese Taipei