Pemerintahan Jokowi akan pulangkan 700 ribu TKI di Saudi
Sektor informal di Teluk terancam limbung akibat kebijakan ini, ditambah penghentian ekspor PRT
Pemerintah Arab Saudi telah mendapat pemberitahuan dari Pemerintah Indonesia terkait rencana pemulangan lebih dari 700 ribu pekerja asal Tanah Air yang berada di negara mereka. Belum dijelaskan apakah hanya pekerja tanpa dilengkapi dokumen resmi yang dipulangkan.
Media massa Negeri Petro Dollar ramai membahas kebijakan itu, karena terkait dengan ketersediaan tenaga asisten rumah tangga, sopir, dan buruh bangunan di Saudi.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Apa yang menjadi keunggulan Arab Saudi atas Timnas Indonesia? Di atas kertas, level Arab Saudi jauh berada di atas Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Surat kabar Al Hayat, Saudi Gazzete, Al Bawaba, hingga Stasiun Televisi Al Arabiya melaporkan informasi yang sama, Selasa (22/9). Keputusan RI itu disebut-sebut tidak bisa diganggu gugat.
Kebijakan itu berlaku untuk semua negara Teluk, tidak hanya Saudi. Artinya, pekerja informal asal Indonesia di Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, hingga Oman, ikut dipulangkan
Proses pemulangan ini ditargetkan mulai berlangsung 15 bulan mendatang.
Jika terlaksana, kebijakan itu akan kembali memukul pasar asisten rumah tangga di negara-negara Teluk. Februari lalu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penghentian pengiriman Pembantu Rumah Tangga (PRT) wanita ke luar negeri. Instruksi itu telah disampaikan ke Kementerian Tenaga Kerja, lalu peta jalannya dirumuskan hingga Oktober nanti.
"(Menyetop pengiriman TKI perempuan) adalah masalah martabat Bangsa Indonesia," kata Jokowi pada 17 Februari lalu di Jakarta.
Selama masa transisi antara Februari hingga Agustus, cuma 4.700 pekerja rumah tangga perempuan dari Indonesia diizinkan berangkat oleh Kemenaker ke Timur Tengah. Sedangkan 67 ribu lainnya tidak mendapat visa kerja.
Surat kabar Al Riyadh menulis ada sekitar 600 perusahaan outsourcing pembantu dan buruh lepas di Saudi pusing karena kontrak mereka terancam batal semua atas kebijakan baru RI tersebut.
Apalagi perusahaan ini sudah menerima uang muka 20 persen dari nilai kontrak. Diperkirakan ada kebutuhan 2.000 tenaga kerja sektor publik yang harus dicari penggantinya dari Nepal, Bangladesh, atau Filipina.
(mdk/ard)