Pendiri Huawei Puji Trump dan Bantah Perusahaannya Jadi Mata-mata China
Pendiri perusahaan Hauwei, Ren Zhengfei, membantah tuduhan bahwa perusahaanya di bidang telekomunikasi itu menjadi mata-mata pemerintah China. Dia juga memuji Donald Trump sebagai presiden hebat, menepis tuduhan Washington bahwa Huawei adalah ancaman bagi keamanan nasional AS.
Pendiri perusahaan Hauwei, Ren Zhengfei, membantah tuduhan bahwa perusahaanya di bidang telekomunikasi itu menjadi mata-mata pemerintah China. Dia juga memuji Donald Trump sebagai presiden hebat, menepis tuduhan Washington bahwa Huawei adalah ancaman bagi keamanan nasional AS.
Berbicara kepada media luar untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, Ren (74), mengatakan dia mencintai China dan mendukung Partai Komunis. Namun pihaknya tak pernah diminta untuk berbagi "informasi tak benar" tentang partner perusahaannya.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi atas kepatuhan Huawei pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
"Saya pribadi tak akan pernah merugikan kepentingan pelanggan saya dan diri sendiri, dan perusahaan saya tak akan menerima permintaan tersebut," kata dia kepada reporter di Shenzen, sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal, dilansir dari CNN, Kamis (17/1).
Pejabat pemerintah AS mengatakan Beijing bisa memanfaatkan peralatan milik Huawei untuk mengintai warga Amerika. Perusahaan tersebut juga dicegah memasok peralatan 5G generasi berikutnya ke Australia dan Selandia Baru.
Perusahaan ini menarik perhatian secara meluas seiring penahanan Kepala Bagian Keuangan (CFO), yang merupakan putri Ren Zhengfei, Meng Wanzhou, bulan lalu di Kanada. Meng telah dibebaskan dengan jaminan namun menghadapi mekanisme hukum yang panjang dalam proses ektradisi ke AS. Pemerintah AS menuding Meng membantu perusahaan menghindari sanksi terhadap Iran.
Ren menyampaikan selama wawancara bahwa dia sangat merindukan putrinya. Huawei berulang kali mengatakan tidak mengetahui kesalahan CFO-nya.
Huawei adalah salah satu perusahaan teknologi terdepan di China. Perusahaan ini menjual lebih banyak ponsel pintar dibandingkan Apple (AAPL) dan membangun jaringan telekomunikasi yang canggih di berbagai negara di seluruh dunia, bersaing dengan Nokia dan Ericsson.
Perusahaan ini juga telah berulang kali menyangkal tuduhan bahwa operasionalnya berada di bawah pengaruh pemerintah China dan mengatakan bahwa Huawei adalah perusahaan swasta yang dimiliki para karyawannya.
"Tak ada lembaga eksternal yang memiliki saham kami, walaupun hanya 1 sen," kata Ren.
Ren menurunkan tensi ketegangan Huawei dan AS. Dia menganalogikan Huawei "sekecil biji wijen yang terperangkap di tengah konflik dua kekuatan besar," berdasarkan transkrip wawancara yang diterima CNN. "Trump adalah presiden hebat, dalam arti bahwa ia berani memotong pajak," tambahnya.
Dia juga menambahkan, penting memperlakukan semua negara dan perusahaan dengan baik, sehingga mereka bisa berinvestasi di Amerika Serikat.
(mdk/noe)